Gunakan Pupuk Organik, Petani di Kuningan Bisa Panen 12 Ton Per Hektare
Kepala Diskatan Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi berdialog dengan petani di Desa Cidahu, Kecamatan Pasawahan, kemarin (17/11).-Istimewa-Radar Kuningan
"Tanah itu hidup. Jika terus dipaksa dengan pupuk kimia, ia rusak, steril, dan akhirnya mati. Dengan POC, kita bukan hanya memberi nutrisi tanaman, tetapi menghidupkan kembali tanah. Dan angka panennya membuktikan,” jelasnya.
Wahyu menekankan bahwa inovasi bukan sekadar teori, melainkan solusi nyata yang dapat diterapkan secara langsung oleh petani di desa.
Keberhasilan tidak hanya terjadi di Salakadomas. Sekolah Lapang Tematik juga mencatat hasil mencolok di desa lain seperti Randobawailir, di mana varietas Inpago menghasilkan 9,55 ton per hektare dibanding sebelumnya yang hanya 4,34 ton.
BACA JUGA:Persib Bandung Bidik Dua Pemain Timnas Indonesia Demi Perkuat Lini Tengah BRI Super League?
Artinya, bukan hanya lokasi unggulan yang mengalami peningkatan. Bahkan desa dengan produktivitas rendah pun melonjak hingga 200–300% setelah inovasi diterapkan.
“Teknologi bukan ancaman bagi petani. Justru inilah jembatan perubahan. Setiap data panen menunjukkan hal yang sama: keberanian mencoba menghasilkan keajaiban,” tambah Wahyu.
Dalam penekanan akhir, Wahyu menyampaikan bahwa ukuran kesuksesan petani tidak lagi ditentukan oleh luas lahan seperti paradigma lama.
"Petani modern adalah mereka yang mau belajar, menguasai teknologi, dan menerapkan ilmu. Pertanian hari ini bukan sekadar tradisi turun-temurun, tapi profesi teknis yang berbasis riset,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa Farm Field Day bukan sebatas agenda seremonial, melainkan mesin perubahan bagi transformasi pertanian Kuningan.
Rizal, salah satu petani Salakadomas, mengakui bahwa dirinya sempat ragu di awal.
“Awalnya sulit percaya. Tapi setelah panen, kami sendiri yang kaget. POC dan varietas unggul itu benar-benar bekerja. Kami tidak lagi hanya mendengar teori, kami sudah melihat hasilnya," paparnya.
Kepala Desa Cidahu Abdul Munir, turut menyampaikan apresiasi. “Ini inspirasi untuk seluruh desa.
Program ini bukan sekadar mengajari, tapi membuktikan bahwa hasilnya nyata dan menyentuh kesejahteraan warga," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
