KPU Road to School/Campus

KPU Road to School/Campus

KUNINGAN-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuningan menggulirkan RPP Goes To School/ Campus dengan mengunjungi Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) Kuningan, belum lama ini. Acara yang bertempat di aula kampus Unisa Kuningan itu, dihadiri langsung Ketua KPU Kuningan Asep Z Fauzi selaku narasumber, didampingi Komisioner KPU Divisi SDM dan Parmas Dudung Abdu Salam. Hadir pula Warek II Unisa Kuningan Eman Sulaeman dan jajaran dosen Unisa Kuningan. “Indonesia adalah negara yang menganut sistem politik yang bergandengan tangan. Untuk mewujudkan negara demokrasi yang berkebalikan melalui pesta demokrasi yang sesuai dengan harapan. Proses demokrasi yang sehat mensyaratkan partisipasi politik yang otonom dari negara anggota. Partisipasi politik yang otonom ini hanya dapat dilakukan jika diinginkan negara,” tutur Asep mengawali materinya. Mantan aktivis PMII ini menjelaskan, kunjungan KPU Kuningan ke Unisa bertujuan untuk berbagi pengetahuan mengenai pemilihan, demokrasi, dan politik. Pendidikan pendidikan politik menurutnya, merupakan rangkaian usaha untuk meningkatkan dan memantapkan kesadaran politik dan kenegaraan. Hal itu guna menunjang kelestarian Pancasila dan UUD 1945 sebagai budaya politik bangsa. “Pendidikan politik juga merupakan konsep bagian dari proses perubahan kehidupan politik yang sedang dilakukan dewasa ini, dalam rangka usaha menciptakan suatu sistem politik yang benar-benar demokratis, stabil, efektif dan efisien,” tutur Asep. Ikut menambahkan Dudung Abdu Salam. Menurut mantan aktivis HMI ini, tugas KPU tidak hanya menyelesaikan tahapan pemilu, tapi banyak pekerjaan pasca tahapan, antara lain pendidikan politik, menyusun rencana strategis untuk pemilu berikutnya, penguatan Rumah Pintar Pemilu (RPP), dan peningkatan partisipasi untuk masyarakat. “Penyelesaian tahapan pemilu hanya bagian dari tugas KPU. Tugas yang paling urgen lainnya adalah pendidikan politik yang tidak akan dibatasi oleh tahapan,” kata Dudung. Sebelumnya, KPU juga melakukan kunjungan ke Universitas Kuningan (Uniku). Kegiatan tersebut masih dalam rangka RPP Goes To School/Campus. Hadir dalam kegiatan tersebut selain Dudung, yakni Komisioner KPU Divisi Teknis Penyelenggaraan Maman Sulaeman. Kegiatan yang berlangkung di kampus ini dihadiri oleh sekitar 60 mahasiswa. Di dalam forum ini, Dudung kembali menyampaikan Indonesia merupakan kelompok besar manusia yang hidup bersama untuk mencapai tujuan bersama, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Dalam negara biasanya terdapat berbagai kelompok, golongan dan kepentingan yang berbeda-beda. “Adanya berbagai perbedaan ini sulit untuk diseragamkan tetapi dapat disatukan apabila semua golongan dan kepentingan merasa aspirasi/kepentingannya dapat disalurkan. Sarana yang tepat dalam menyalurkan berbagai perbedaan dan kepentingan hanyalah sistem pemerintahan yang demokrasi,” ujarnya. Adapun arti penting kehidupan demokratis dalam kehidupan kenegaraan, lanjut Dudung, antara lain terjalinnya komunikasi yang akrab dan harmonis antara pejabat dengan pejabat dan antara pejabat dengan rakyat, terhindarnya tindak kekerasan yang dilakukan oleh pejabat terhadap bawahan atau rakyatnya. “Demokrasi itu anti kekerasan, permasalahan diselesaikan secara damai, memberi motivasi kepada seluruh pejabat dan wakil-wakil rakyat untuk bekerja lebih giat, karena semua merasa senang dan puas, merasa lebih dihargai kedudukannya,” tuturnya. Sementara Maman Sulaiman dalam materinya memaparkan, pemuda memiliki peranan penting dalam demokrasi. Generasi muda merupakan agent of change atau tulang punggung bangsa yang diharapkan di masa sekarang atau masa depan akan mampu meneruskan kebudayaan bangsa ini. “Pemuda adalah aset yang perlu di perhatikan oleh pemerintah atau bangsa ini. Pemuda selalu berada di posisi strategis dari setiap tragedi-tragedi yang mengusung perubahan di negara ini,” ujar Maman. Maka dari itu, kata Maman, perlu adanya kesadaran dari setiap individu untuk melakukan perubahan-perubahan yang ada di dalam masyarakat sekitar maupun di dunia politik dan yang lainnya. Karena itu, penerus negara atau khususnya penerus bangsa Indonesia yang akan datang dan seterusnya adalah pemuda-pemuda tersebut. “Hal tersebut merupakan modal awal bagi pemuda-pemuda sekarang atau masa milineal untuk membangun masa depan bangsa ini,” sebut Maman. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: