Usai Mangkrak, PT Seneca segera Digarap Ruas Jalan Lingkar Timur
KUNINGAN-Setelah mangkrak hampir dua tahun lantaran ketiadaan anggaran, akhirnya kelanjutan pembangun jalan lingkar timur yang membentang dari Sampora sampai Ancaran kembali akan digarap. Adalah PT Seneca Indonesia asal Bandung yang memenangkan tender proyek pembangunan jalan lingkar timur. PT Seneca berhasil menjadi pemenang tender dengan penawaran terendah yakni Rp88,5 miliar dari pagu anggaran APBN senilai Rp130 miliar. Praktis untuk kesekian kalinya tidak ada kontraktor lokal Kuningan yang berhasil menggarap jalan lingkar timur lantaran tidak ikut tender. Di peringkat kedua ada PT Trie Mukty Pertama Putra yang di tahun 2015 menggarap ruas jalan dari Caracas sampai Garatengah. Sayangnya, penawaran PT Trie Mukty kali ini lebih tinggi yaitu Rp89,2 miliar sehingga gagal memenangkan tender. Di posisi ketiga ada PT Indo Papua yang mengajukan penawaran sebesar Rp91,3 miliar. Saat ini proses pelelangan sedang memasuki masa sanggah. Untuk surat perintah kerja (SPK) kemungkinan akan keluar tanggal 6 Desember jika tidak ada sanggahan dari pihak lain. Plt Kepala Dinas PUPR, HM Ridwan Setiawan SH MH MSi melalui Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan, Teddy Sukmajayadi ST MSi membenarkan jika pemenang tender pembangunan ruas jalan lingkar timur adalah PT Seneca Indonesia yang berasal dari Bandung. Perusahaan tersebut memenangkan tender dengan penawatan terendah dibanding perusahaan lainnya yang ikut tender. “Karena anggarannya bersumber dari APBN, lelangnya di Kementrian PUPR. Sekarang dalam masa sanggah. Jika tidak ada sanggahan dari pihak lain, SPK nya akan segera keluar,” terang Teddy kepada Radar Kuningan. Dia merinci nilai penawaran dari peserta lelang jalan lingkar timur. PT Seneca yang memenangkan tender mengajukan penawaran senilai Rp88.547.013.500. PT Trie Mukkty Pertama Putra menawar dengan angka Rp89.260.052.150. Kemudian PT Indo Papua melakukan penawaran Rp91.350.040. Nilai pagu untuk proyek ini sebesar Rp130 miliar. “Jika melihat penawaran dari PT Seneca, sepertinya perusahaan itu memiliki peralatan sendiri sehingga berani mengajukan penawaran paling rendah,” katanya. Menurut Teddy, proses lelang jalan lingkar timur berkali-kali tertunda lantaran berbagai sebab. Padahal pemerintah pusat sudah mengalokasikan anggaran untuk pembangunannya sebesar Rp130 miliar. “Ya memang sempat beberapa kali gagal lelang. Banyak faktor yang menyebabkan gagalnya lelang. Tapi kami merasa yakin jika lelang akhirnya berhasil karena anggaran pembangunannya sudah disetujui oleh Menteri Keuangan. Proyek pembangunan jalan lingkar timur ini mylty year artinya berlanjut hingga tahun depan, alias tidak ada batasan tahun,” papar dia. Untuk masa sanggah, kata dia, melihat dari jadwal berakhir tanggal 2 Desember 2019. Setelah itu baru keluar surat penunjukkan penyedia barang/jasa yakni dari 3 Desember sampai 5 Desember. Untuk penandatanganan kontrak, akan dilakukan tanggal 6 Desember 2019. “Dalam jadwal ya seperti itu. mudah-mudahan saja tidak ada halangan, dan pengerjaan ruas jalan tersebut bisa segera dilakukan oleh kontraktor pemenang tender. Daerah sama sekali tidak terlibat dalam proses tender. Semuanya di Kementrian PUPR,” ungkapnya. Sementara Bupati H Acep Purnama menyatakan jika kelanjutan pembangunan jalan lingkar timur akan segera dikerjakan. Ruas jalan yang akan digarap yakni dari Garatengah sampai Ancaran. “Pemenang tendernya sudah ada. Insya Allah bulan ini pengerjaannya bisa dilakukan. Pemerintah terus berusaha menuntaskan pembangunan jalan lingkar timur yang anggarannya dari pemerintah pusar. Kami terus berkoordinasi dengan Kementrian PUPR dalam penuntasan pembangunannya,” sebut bupati. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: