Jalan Ciperna-Darma Dilebarkan, Lingkar Selatan Menyusul
KUNINGAN-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran sebesar Rp100 miliar untuk pelebaran jalan dari Ciperna sampai Darma. Rencananya, pelebaran jalan yang menghubungkan Kabupaten Ciamis-Kuningan-Cirebon itu akan dilakukan tahun ini. Nantinya, jalan yang dilebarkan yakni 1,5 meter untuk kiri dan kanan. Total lebarnya 3 meter. Pelebaran jalan ini dilakukan untuk mengurangi kemacetan di ruas jalan vital tersebut. Apalagi saat ini lebar jalan berstatus jalan negara ini cukup sempit sehingga dibutuhkan waktu tempuh lebih dari satu jam dari Cirebon sampai Kuningan. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kuningan HM Ridwan Setiawan SH MH MSi membenarkan rencana Kementerian PUPR melebarkan ruas Jalan Ciperna-Darma. Berdasarkan informasi yang diperolehnya, proyek pelebaran jalan ini akan dilakukan langsung tahun ini dengan anggaran Rp100 mlilar. “Ya pemerintah pusat sudah mengalokasikan anggaran untuk pelebaran Jalan Ciperna-Darma. Besarannya Rp100 miliar. Untuk pengerjaannya tahun ini dan dilelang oleh Kementerian PUPR. Daerah hanya menerima manfaatnya,” terang Ridwan yang baru dilantik sebagai kepala DPUTR pada Rabu (8/1) tersebut. Untuk lebarnya, Ridwan menerangkan jika sisi kiri jalan selebar 1,5 meter dan sisi kanan juga 1,5 meter. Pemerintah memprioriitaskan menggarap area yang belum ada bangunannya alias masih kosong. Sedangkan jika di pinggir jalan sudah ada bangunan, akan dibiarkan dulu. “Jadi begini, pelebaran jalan ini akan memanfaatkan lahan yang masih tersedia dulu. Artinya, kalau tepat di pinggir jalan ada bangunan milik masyarakat dan tidak bisa dibongkar oleh pemiliknya, maka akan ditinggalkan dulu. Pokoknya lahan yang kosong dulu digarapnya,” sebut mantan kepala Dinas Perumahan, Pertamanan dan Pertanahan (DPrPP) tersebut. Selain pelebaran jalan dari Ciperna sampai Darma, kata dia, Pemkab Kuningan juga berencana membangun jalan jalur lingkar selatan. Nantinya, ruas jalan ini akan menyambung dengan jalan lingkar timur yang sedang digarap. Sama dengan jalan lingkar timur, pembangunan jalan lingkar selatan juga akan menyasar wilayah yang belum ada rumah penduduk. “Jalan lingkar selatan ini dimulai dari Kertawangunan sampai ke Kadugede. Ini untuk memudahkan masyarakat yang akan ke selatan dan Kuningan utara. Untuk proses pembangunannya, mungkin di tahun 2022. Sekarang dalam tahap uji kelayakan dulu,” ujarnya. Untuk anggaran pembangunan ruas jalan lingkar timur yang diperkirakan menelan puluhan miliar tersebut, berasal dari pemerintah pusat. Pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR untuk anggaran pembangunannya. Pemerintah daerah juga akan menyiapkan anggaran untuk pembebasan lahan. “Jalan lingkar timur insya Allah jadi dibangun. Saat ini akan dilakukan Detail Engineering Design (DED). Dalam pekerjaan konstruksi, DED dapat diartikan sebagai produk dari konsultan perencana, yang biasa digunakan dalam membuat sebuah perencanaan (gambar kerja) detail bangunan sipil. Seperti gedung, kolam renang, jalan, jembatan, bendungan, dan pekerjaan konstruksi lainnya,” terang Ridwan. Ridwan meyakini, pembangunan jalan lingkar selatan akan terwujud dalam beberapa tahun ke depan. Alasannya, ruas jalan ini dibutuhkan karena volume kendaraan setiap tahunnya meningkat. Sehingga diperlukan ruas jalan baru yang ditargetkan bisa mengurai kemacetan. “Doakan saja pembangunan ruas jalan lingkar selatan bisa terwujud. Ini semua untuk kepentingan masyarakat, serta membuka akses ekonomi masyarakat. Kami juga akan berjuang ke pemerintah pusat dalam urusan anggaran pembangunannya,” pungkasnya. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: