Wabup Sebut Musrenbang Bukan Ajang Basa-Basi

Wabup Sebut Musrenbang Bukan Ajang Basa-Basi

KUNINGAN-Wakil Bupati HM Ridho Suganda SH MSi menekankan, musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) di tingkat kecamatan tidak dijadikan sebagai ajang basa-basi semata. Namun musyawarah ini dapat menjadi forum untuk menghasilkan program yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut ke depannya. “Musrenbang merupakan forum multi pihak dalam mencapai tujuan. Semua harus rata dalam mendapatkan program dan tidak terkesan tumpang tindih, sehingga tidak menimbulkan ketimpangan,” tegas Wabup Edo, sapaan akrabnya saat menghadiri musrenbang tingkat Kecamatan Nusaherang, Senin (20/1). Oleh sebab itu, Edo menegaskan agar musrenbang yang dilaksanakan tidak dijadikan ajang basa-basi. Tapi hendaknya dijadikan forum yang dapat mensejahterakan masyarakat. “Saya berharap agar seluruh program pembangunan dapat menyentuh kebutuhan masyarakat, khususnya dalam hal penanggulangan kemiskinan dan membuka lapangan kerja. Para kepala desa juga bisa ikut serta dan berperan aktif, dalam memberdayakan masyarakat dan menggali potensi yang ada di desanya masing-masing,” pintanya. Jika upaya itu dilakukan, maka akan banyak bermunculan usaha-usaha mikro dengan melibatkan PKK dan elemen masyarakat lain. Sehingga visi misi pemerintah daerah menuju Kuningan Maju (Makmur, Agamis, Pinunjul) Berbasis Desa tahun 2024 bisa terwujud. Terpisah, Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi juga membuka musrenbang di Kecamatan Sindangagung. Di sana, Sekda Dian menyoroti soal pengelolaan keuangan desa agar dipergunakan untuk mengentaskan persoalan sosial khususnya tingkat kemiskinan. “Anggaran Dana Desa (ADD) harus sinergi dengan arah pembangunan daerah, pemanfaatan dana desa harus dialokasikan untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di masyarakat. Karena pembangunan tidak hanya infrastruktur, tetapi sampai di mana kepala desa dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran di desanya, dan data kemiskinan serta pengangguran harus betul-betul akurat,” tandas sekda. Menurutnya, pembangunan infrastruktur memang sangat penting, tetapi sektor-sektor yang lain juga harus diproporsionalkan. Adanya segala sumber daya alam yang dimiliki, Ia optimistis Kabupaten Kuningan lima tahun ke depan akan semakin cantik. “Saya berharap para camat melakukan fungsi pengawasan, bahwa musrenbang harus tepat waktu kepada desa-desa, dan bagaimana caranya untuk meningkatkan agar status desa menjadi desa yang mandiri. Adanya desa menjadi mandiri, maka akan mendapatkan reward dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat,” harapnya. Dia menambahkan, visi misi Kuningan Maju (Makmur, Agamis, Pinunjul) Berbasis Desa tahun 2023 tidak akan berhasil jika desanya tidak ada sinergi dan dukungan kepada pemerintah daerah. “Karena itu, diperlukan sinergitas antara pemerintah desa dan daerah. Terlebih Kabupaten Kuningan memiliki visi misi yakni Kuningan Maju. Ini diperlukan komunikasi dan kesamaan visi dalam mencapainya,” sebut Dian. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: