Tutup Objek Wisata, Pengelola Tetap Lakukan Perawatan

Tutup Objek Wisata, Pengelola Tetap Lakukan Perawatan

Dampak penyebaran virus corona mulai merambah sektor pariwisata di Kabupaten Kuningan. Untuk mengatasi wabah pandemi ini, Pemkab Kuningan menutup sejumlah objek wisata. AGUS PANTHER, Kuningan Sebagai upaya optimalisasi pencegahan penyebaran virus corna, Bupati H Acep Purnama sudah mengirimkan Surat Edaran (SE) No. 440/974/Perekonomian dan SDA yang diterima Perumda Aneka Usaha (PDAU) pada Rabu lalu. Jajaran manajemen PDAU segera melakukan rapat internal terkait penutupan sementara seluruh objek wisata yang dikelolanya. Waduk Darma sebagai ikon wisata Kuningan dan objek wisata terbesar yang dikelola Perumda PDAU, tak luput dari penerapan instruksi ini. Kemudian ditindaklanjuti oleh seluruh pengelola objek wisata, dengan membuat spanduk dan banner pengumuman yang dipasang pada pintu masuk tiap-tiap objek wisata. “Kita pasang sejak Kamis lalu, di beberapa titik pintu masuk Waduk Darma. Kami mematuhi Surat Edaran Bupati, karena kondisi saat ini memang diperlukan antisipasi yang cepat. Bukan hanya Waduk Darma, tapi semua objek wisata yang dikelola PDAU kami tutup sementara hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Jika kondisinya dianggap sudah kembali normal, tentu kami akan langsung membukanya kembali,” ujar Kepala Unit Wisata Waduk Darma Adam Firdaus saat ditemui di Kantor PDAU Cirendang, akhir pekan kemarin. Hal senada diutarakan Kabag Pemasaran PDAU Dina Mulyasari. Dina mengatakan, beberapa objek wisata yang ditutup dimulai dari selatan Kuningan meliputi Waduk Darma, Balong Ikan Dewa Cigugur Balong Dalem. “Kemudian wisata utara Kuningan yakni Wisata Leuweung Monyet Cibeureum, Cipaniis, Talaga Remis, sama Talaga Nilem di Kecamatan Pasawahan, kita tutup serentak. Kami mendukung penutupan sementara ini demi keselamatan,” papar Dina. Selama masa penutupan ini, kata dia, seluruh karyawan akan melakukan pembenahan SDM, rapat koordinasi dan konsolidasi internal terkait berbagai rencana perbaikan dan pengembangan wisata milik Pemkab Kuningan. Kemudian tiap-tiap pengelola wisata diinstruksikan melakukan perawatan lokasi wisata serta menjaga kebersihannya. “Kendati tutup bukan berarti pegawai libur. Mereka tetap mempunyai kewajiban melakukan perawatan di tempatnya bekerja. Selain itu, kami juga menitikberatkan kepada seluruh pengelola objek wisata yang dikelola PDAU untuk tetap menjaga kebersihan,” sebutnya. Momen penutupan sementara ini kembali dijelaskan Adam Firdaus. Menurut Adam, jika penutupan ini bertepatan pula dengan sebuah istilah di internalnya yaitu ‘evakuasi aset’ Waduk Darma terkait rencana revitalisasi tahap II yang seyogianya dimulai pada Mei mendatang. “Kami jelaskan, evakuasi aset yang dimaksud adalah pengangkutan perlengkapan milik PDAU di Waduk Darma. Karena sebentar lagi revitalisasi tahap II akan berlangsung, ya sekitar bulan Mei dari kabar yang kami terima. Kami tinggal menunggu kontraktor yang terpilih dari proses lelang yang berlangsung di provinsi,” jelas Adam. Namun, tambah dia, sebelum revitalisasi dimulai, seluruh bangunan di luar area gerbang atau kawasan wisata entrance gate pada revitalisasi sebelumnya harus dibongkar. Hal ini merujuk pada gambar desain wajah baru Waduk Darma pada kawasan wisata utama. Bangunan yang menjadi target pembongkaran di antaranya seluruh vila milik PDAU. Bangunan pentas seni, wahana permainan dan yang terakhir dan sudah dimusyawarahkan bersama warga yaitu pembongkaran semua warung berikut kompensasinya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: