Bupati Jamin Eks RSCI Aman Bagi Warga Sekitar
KUNINGAN – Adanya kekhawatiran warga Ciharendong dan sekitarnya, terhadap akan diaktifkannya kembali eks Rumah Sakit Citra Ibu (RSCI) untuk rujukan pasien corona virus, ditanggapi Bupati H Acep Purnama SH MH. Ia menjamin RSCI aman bagi warga sekitar. “Insya Allah saya jamin (RSCI aman). Saya tidak ingin mengambil sebuah kebijakan yang merugikan masyarakat. Kalau kita mau jujur, sekarang wabah ini kan sudah ada di sekitar kita, konon seperti itu,” ucap Acep, kemarin (26/3). Ada kekhawatiran dari warga, menurutnya wajar. Tapi setelah dilakukan sosialisasi secara langsung olehnya di wilayah yang paling dekat dengan RSCI, yakni di Perumahan Ciharendong Kencana, warga akhirnya dapat memahami dan menerimanya. “Alhamdulillah, sudah lebih awal diberitahukan oleh tokoh-tokoh setempat terutama yang di Ciharendong untuk acara (sosialisasi) kemarin. Setelah kita sampaikan, demikian juga oleh dokter Asep (Ketua IDI), terkait dengan sejauh mana sih penularan penyebaran virus ini,” ujarnya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh dr Asep Hermana SpB FINACs MM, lanjut Acep, penyebaran virus corona itu bisa dengan sentuhan, termasuk dengan memegang sebuah benda yang benda tersebut pernah dipegang oleh orang yang positif corona. Yang jelas menurutnya, banyaknya penularan virus tersebut akibat dari adanya kontak body. “Alhamdulillah mereka (warga Ciharendong, red) akhirnya menjadi paham. Kita sampaikan pula bahwa eks Rumah Sakit Citra Ibu misalnya satu tempat kita jadikan sebagai ruang penanganan Covid-19, di situ mah spesifikasinya memang rumah sakit. Ada AC, ada kamar mandi, ada hexos, ada pengatur suhu udaranya. Yang paling standar seperti itu,” jelasnya lagi meyakinkan bahwa RSCI bilamana jadi untuk rujukan pasien corona, aman bagi warga sekitar. Acep mengungkapkan, dirinya secara langsung sudah dua hari melakukan pengecekan ke eks RSCI tersebut yang berlokasi tepat berada di samping kantor Sekretariat DPC PDIP Kuningan itu. Ia menyebut, di RS tersebut ada beberapa yang kini sedang dibenahi, termasuk Ipal sedang diperbaiki karena sudah enam tahun berhenti. “Ipal-nya itu memang ada beberapa yang sedang diperbaiki, misalnya alat yang harus diganti karena itu kan sudah enam tahun berhenti. Jadi, di situ kita jauh lebih bisa memenuhi syarat sebuah tempat untuk dijadikan ruang penanganan, tempat penanganan atau perawatan,” tandas Acep. (muh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: