Massa Membawa Keranda, Diguyur Hujan Lebat, Ribuan Mahasiswa Padati Jalan Depan DPRD

Massa Membawa Keranda, Diguyur Hujan Lebat, Ribuan Mahasiswa Padati Jalan Depan DPRD

KUNINGAN – Protes bertubi-tubi datang dari berbagai kalangan untuk meminta pertanggungjawaban Ketua DPRD Nuzul Rachdi SE, yang videonya viral terkait ucapan “limbah” Ponpes Husnul Khotimah. Jumat siang (9/10), ribuan mahasiswa dari Aliansi Cipayung Plus Kabupaten Kuningan, memadati jalan raya Ancaran, tepat di depan gedung DPRD Kunigan. Meski diguyur hujan lebat, para aktivis dari gabungan organisasi extra kampus ini tetap bertahan untuk menyuarakan perjuangannya memprotes pernyataan ketua DPRD. Tak hanya masalah “limbah”, mereka pun menyampaikan protes kerasnya terkait disahkannya Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja oleh DPR RI. Mereka mendesak DPRD Kuningan ikut menolak kebijakan tersebut yang dirasa akan menindas para buruh dan masyarakat. Dalam aksi itu, masa membawa keranda sebagai simbol matinya demokrasi di Indonesia. Selain itu, berbagai alat peraga aksi seperti spanduk dan poster bertuliskan berbagai kecamatan dan protes, dibawa ke lokasi aksi. Awalnya sekitar pukul 13.30 WIB, ribuan mahasiswa yang datang dikawal polisi menyampaikan orasi saling bergantian dibawah terik sinar matahari. Namun sekitar pukul 14.00 WIB, hujan yang langsung lebat turun mengguyur para peserta aksi.       Mereka pun rela basah-basahan untuk tetap bertahan dalam perjuangannya membela kebenaran. Sorak sorai dan teriakan suara protes mahasiswa ini tetap lantang tanpa terpengaruhi derasnya hujan. Terlebih dalam aksi itu pun, 6 anggota DPRD bersedia menemui mereka dan bersama-sama diguyur hujan hingga basah kuyup. Bahkan aparat kepolisian, TNI, Pol PP, dan petugas Dishub, ikut basah kuyup dan tetap setia mengawal aksi mahasiswa tersebut hingga selesai. Yang unik, para pendemo meminta difasilitasi 8 kursi untuk diduduki para pimpinan organisasi. Kursi-kursi tersebut diduduki oleh Ketua PC Sapma PP Kuningan Rio Bima Saputra, Ketua PMII M Dzikri Caesar, Ketua HMI Asep Kars, Ketua HMKI Ramdan, Ketua GMNI Ade Fauzi, Ketua BEM Uniku Ujang Taufikurohman, Ketua BEM STIKKu Galura Yusuf K, dan Ketua BEM Unisa Arif. Uniknya lagi, sejumlah anggota DPRD terdiri dari Wakil Ketua H Dede Ismail SIP MSi, Toto Tohari, Susanto, Sri Laelasari, Etik Widiati, dr Toto Taufikuohman Kosim, Deki Zainal Mutaqin, Hj Elin Lusiana dan H Badriyanto Ssos, duduk berbaur dengan para mahasiswa di jalan raya. Aksi sidang jalanan tersebut sebagai bentuk sindiran terhadap wakil rakyat yang saat ini sedang ramai dalam perbincangan publik. Sambil berorasi, para pimpinan organisasi mahasiswa ini menanyakan di mana saat ini Ketua DPRD Nuzul Rachdi berada. Mengingat mereka sangat menginginkan agar dalam aksi itu dihadiri langsung Ketua Dewan tersebut. “Saya kemarin bertemu dengan Pak Ketua, beliau saat ini sedang mengikuti Lemhannas. Dua hari ini tidak bisa hadir di DPRD,” jawab H Dede Ismail, disambut teriakan sindiran, karena sebenarnya kata mereka, saat ini Nuzul mengikuti pendidikan Lemhannas secara virtual. Karena keburu turun hujan, mahasiswa-mahasiswa ini langsung membacakan 6 tuntutan, yakni menuntut DPRD Kuningan menyatakan penolakan terhadap UU Cipta Karya kepada DPR RI secara lisan maupun tulisan. Lalu meminta DPRD Kuningan untuk mendesak Presiden RI Joko Widodo mengeluarkan ``rekomendasi agar mengeluarkan Perppu untuk mencabut UU Cipta Kerja. Kemudian, mereka meminta kepada MK untuk segera memproses uji materi UU Cipta Kerja secara jujur dan adil sesuai konstitusi. Lalu pendemo ini meminta BK DPRD Kuningan agar segera memproses dan mengadili Ketua DPRD Kuningan terkait pernyataan kontroversial ‘limah” sesuai konstitusi. Mereka juga mendesak Ketua DPRD Kuningan untuk mundur dari jabatannya, dan DPRD Kuningan harus berkomitmen untuk menjaga dan memberi contoh dalam menjaga etika dan moral. Aliansi Cipayung Plus Kabupaten Kuningan akan melaksanakan aksi susulan jika tidak diproses dalam kurun waktu tiga hari. “Kita minta agar tuntutan ini segera diproses. Jika dalam batas 3 hari hari ke depan tidak diproses, maka kami akan melaksanakan aksi susulan,” kata Ramdan, Ketua HMKI diiyakan para Ketua organisasi lainnya. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: