Ada 11.000 Rumah Tidak Layak Huni

Ada 11.000 Rumah Tidak Layak Huni

KUNINGAN-Hingga saat ini di Kabupaten Kuningan masih terdapat sekitar 11.000 rumah yang masuk kategori tidak layak huni dan membutuhkan bantuan perbaikan.

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukinan dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Kuningan Ir I Putu Bagiasna MT mengungkapkan, jumlah rumah tidak layak huni (rutilahu) sebanyak itu tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kuningan. Dari jumlah tersebut, sebagian akan ditangani dalam program bedah rumah Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian PUPR dan juga Program Rutilahu Provinsi Jawa Barat dengan total anggaran mencapai Rp52 miliar. Kemudian dari DAK Perumahan APBD Kabupaten Kuningan sebesar Rp3 miliar.

BACA JUGA: Gotong Royong Rehab Rutilahu

\"Berdasarkan data yang tercantum di RPJMD, jumlah rutilahu di Kabupaten Kuningan sebanyak 11.000. Tahun ini kita akan selesaikan untuk bedah rumah sebanyak 3.800 lebih dalam tiga program yaitu BSPS, Bantuan Rutilahu dari APBD Provinsi Jabar dan DAK Perumahan APBD Kuningan. Setiap rutilahu akan mendapatkan dana stimulan sebesar Rp17,5 juta terdiri dari Rp15 juta untuk pembelian material bangunan dan Rp2,5 juta untuk ongkos tukang,\" ungkap Putu kepada Radar, Selasa (12/1).

Dari program Rutilahu Provinsi Jawa Barat, Putu menjelaskan, Kabupaten Kuningan mendapat jatah bantuan untuk 2.775 unit rumah di 108 desa. Dengan alokasi dana sebesar Rp52 miliar merupakan yang terbesar di Jawa Barat. Selanjutnya dari program BSPS, kabupaten Kuningan mendapat bantuan renovasi rutilahu sebanyak 1.000 unit. Di luar dua program bantuan tersebut, Pemkab Kuningan juga telah menganggarkan dari DAK Perumahan sebesar Rp3 miliar untuk menangani 350 rumah tidak layak huni.

“Sehingga dari target 3.000 rutilahu bisa kita bedah tahun ini, insya Allah kita bisa lampaui menjadi sekitar 4.000 rutilahu,\" ujarnya.

Adapun pelaksanaanya, lanjut Putu, berdasarkan pengalaman di tahun 2020 lalu kegiatan bedah rumah akan dimulai pada April nanti dan ditargetkan tuntas pada Agustus. Saat ini, pihaknya tengah melakukan sejumlah persiapan mulai dari perekrutan petugas pendamping termasuk kegiatan survei rumah-rumah yang akan mendapat bantuan tersebut.

“Kami akan merekrut sebanyak 62 petugas pendamping yang akan ditugaskan di 108 desa penerima bantuan rutilahu. Selain itu nanti juga akan ada penilaian verifikasi dari tim khusus untuk menentukan rumah mana saja yang berhak mendapat bantuan tersebut. Pada saat pelaksanaan pembangunan pun didampingi oleh tim fasilitator sehingga tidak akan terjadi penyalahgunaan anggaran, misal dibelikan makanan atau lainnya karena dana tersebut hanya boleh dibelikan untuk material bangunan,\" papar Putu.

Bahkan, Putu menegaskan, dalam pelaksanaan rehab nanti harus ada partisipasi masyarakat dan pemerintah desa terutama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) setempat. Sehingga dengan dana bantuan hanya Rp17,5 juta, bagaimana caranya bisa menyulap rumah tidak layak huni menjadi rumah yang sehat dan layak.

\"Alhamdulillah tingkat gotong royong masyarakat Kuningan masih tinggi, dibuktikan selama program tersebut berjalan sejak beberapa tahun yang lalu dengan bantuan stimulan sebesar Rp17,5 juta telah menghasilkan pembangunan rumah yang sehat dan layak senilai Rp50 hingga Rp60 juta bahkan ada yang sampai Rp100 juta,\" ungkap Ridwan.

Untuk rutilahu yang tersisa, Putu mengatakan, diharapkan bisa terselesaikan secara bertahap di tahun berikutnya. Oleh karena itu, bagi yang tahun ini belum mendapat jatah untuk bedah rumah diharapkan untuk bersabar.

\"Insya Allah secara bertahap kita akan tuntaskan seluruh rutilahu di Kabupaten Kuningan. Bagi yang belum mendapatkan bantuan tahun ini mudah-mudahan bisa teralokasikan tahun berikutnya. Atau bagi yang belum karena terkendala persyaratan administrasi untuk segera melengkapi dokumen, salah satunya status kepemilikan tanah harus hak milik,\"  jelasnya. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: