Atasi Kohe, Bangun Pabrik Pupuk

Atasi Kohe, Bangun Pabrik Pupuk

KUNINGAN – Dikelola oleh perusahaan patungan yang digagas Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Usaha Dharma Putra Kertaraharja, pabrik pupuk organik dari kotoran hewan (kohe) sapi, bakal berdiri di Blok Cisumur Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur.

Peletakan batu pertama pembangunan pabrik pupuk organik ini, dilakukan Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH, Selasa (2/2). Hadir pula dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Dr Ukas Suharfaputra MP, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wawan Setiawan SHut MT, Ketua Komisi II DPRD Kuningan Rany Febriani SS MHum, Kepala Kantor Bank BJB Kuningan Iwan Setiawan, serta sejumlah undangan lainnya.

Untuk diketahui, lebih dari 5 tahun belakangan ini, Kabupaten Kuningan, khususnya di Kelurahan Cipari tengah menghadapi permasalahan besar yang disebabkan oleh kohe, khususnya dari sapi perah. Dampak dari masuknya kotoran hewan ke sungai dan saluran, telah mengakibatkan beberapa permasalahan, terutama pencemaran air dan tanah.

Tentu saja permasalahan kohe tersebut, selama ini telah berdampak terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Untuk itu, Pemkab Kuningan telah mengambil langkah-langkah menjadi solusi bagi penyelesaian permasalahan kohe tersebut.

Adapun berbagai tindakan yang telah dilakukan oleh Pemkab Kuningan, di antaranya pembuatan tempat penampungan kohe di tanah Pemda Blok Cipari, agar tidak dibuang atau terbuang ke sungai. Kemudian pembuatan bangunan untuk pengolahan kohe menjadi pupuk, dan meminjamkan mobil operasional untuk angkutan kohe dari peternak ke tempat penampungan kohe di Blok Cipari.

Selain itu, Pemkab Kuningan juga telah melaksanakan sosialisasi yang optimal kepada para peternak, di samping juga melaksanakan dialog dengan berbagai pihak untuk penyelesaian permasalahan tersebut, serta mengambil langkah-langkah strategis lainnya.

Perumda Aneka Usaha Kuningan sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang juga bagian dari Pemerintah Kabupaten Kuningan, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan terus mencari solusi-solusi komprehensif, yang berorientasi kepada penyelesaian jangka panjang dan berkelanjutan untuk menuntaskan permasalahan kohe ini. Perumda berinisiatif untuk melakukan pendekatan bisnis dalam penyelesaian permasalahan tersebut dengan menggandeng berbagai mitra.

Direktur Utama Perumda Nana Sutisna, dalam sambutannya mengungkapkan, Perumda Aneka Usaha Kuningan dengan mitra PT Citra Agrifarmerindo dan Koperasi Serba Usaha Karya Nugraha, telah bersepakat untuk membangun perusahaan patungan di bidang industri pupuk organik. PT Cipta Agrifarmerindo telah memiliki pengalaman di bidang industri pengolahan pupuk organik dan juga memiliki jaringan dan kerjasama dengan PT Pupuk Indonesia.

“Kerjasama dengan PT Citra Agrifarmerindo ini merupakan upayaq untuk menyerap produk dari pabrik yang akan dibangun. Perumda juga bermitra dengan Koperasi Serba Usaha Karya Nugraha yang memiliki bahan baku Kohe. Dengan demikian, dari sisi pasar dan bahan baku, telah ada kepastian,” kata Nana.

Produk pupuk organik yang dihasilkan dari pabrik yang akan dibangun ini, lanjut Nana, telah memiliki pasar tetap, yakni PT Pupuk Indonesia serta kepastian bahan baku dari Koperasi Serba Usaha Karya Nugraha. Kemitraan Tripartit ini menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi permasalahan terhadap kotoran hewan yang sudah mewabah dalam 10 tahun ini.

“Kehadiran pabrik pupuk organik ini menjadi bagian dalam membuka serapan tenaga kerja sehingga dapat berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan dan pengangguran,” ujarnya.

Selain itu, kata Nana, Perumda Aneka Usaha juga berkolaborasi dan mendukung program Pemerintah Kabupaten Kuningan, yakni Petani Mandiri Pupuk. Dengan demikian, diharapkan pada tahun 2023 permasalahan Kohe sudah tuntas seluruhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Nana juga melaporkan total potensi bahan baku kohe di Kecamatan Cigugur berjumlah 144 ton yang dihasilkan dari 3.200 ekor sapi. Untuk mengolah potensi bahan baku tersebut, Perumda melakukan penanganan industri usaha seluas 4.000 meter di kawasan Cipari.

“Dalam master plan kami di area tersebut akan di bangun pabrik seluas 4.000 meter yang di dalamnya akan dibangun kantor, lab, mushola dan tempat uji coba,” tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: