Jangan Khawatir Makan Daging di Tengah Wabah PMK

Jangan Khawatir Makan Daging di Tengah Wabah PMK

BELI DAGING: Masyarakat jangan khawatir makan daging sapi di tengah wabah PMK, tetap aman dikonsumsi--

Radarkuningan, KUNINGAN - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menyerang banyak hewan ternak di 17 provinsi di Tanah Air. Begitu juga di Jawa Barat termasuk Kabupaten Kuningan utamanya sapi. Namun demikian jangan khawatir tetap konsumsi daging sapi dengan selektif.

“Virus penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak tidak menular ke manusia. Oleh karena itu, konsumsi daging pun masih aman,” kata Sekda Dr Dian Rachmat Yanuar MSi yang juga sebagai Ketua Satgas Pengendalian dan Penanggulangan PMK Kabupaten Kuningan, usai Rapat Koordinasi PMK dengan seluruh kabupaten/kota PMK bersama Sekda Provinsi Jawa Barat, Selasa (14/6).

Namun, Dian mengimbau kepada masyarakat untuk tetap selektif dalam mengonsumsi daging. Tidak semua bagian dari tubuh hewan ternak bisa dikonsumsi dengan aman, terlebih saat ini di tengah adanya wabah PMK.
Selain daging, untuk konsumsi susu sapi atau produk olahannya aman, yang penting pastikan produk tersebut telah melalui proses pengolahan dengan baik dan terjamin kualitasnya.

Terkait langkah pengendalian dan dan penanggulangan PMK di Kabupaten Kuningan menurutnya, sudah dilakukan sosialisasi terhadap seluruh stakeholder peternak, pedagang ternak, koperasi dan lainnya, lockdown di wilayah sapi perah dengan potensi ternak yang tinggi.

BACA JUGA:Menko Airlangga dalam Forum B20: Teknologi, Market, dan Green Financing Komponen Penting Transisi Energi

Selanjutnya melakukan desinfeksi ternak, kandang dan sarana lainnya, karantina dan pengobatan supportif untuk ternak sakit, dan bekerjasama dengan instansi lain untuk penanggulangan PMK bersama  Kementan, DKPP Prov Jabar, Komunitas Eco Enzyme, Polres, Kodim, BPBD dan lainnya.

Untuk kondisi saat ini, kekurangan juga obat-obatan dan sarana pengobatan karena banyaknya obat-obatan yang dibutuhkan di daerah lain juga. “Sementara kami juga sedang menunggu vaksin PMK yang menurut informasi  pertengahan Juni ini akan turun,” ungkapnya.

Sementara itu, untuk persiapan pelaksanaan Idul Adha di masa terjangkitnya penyakit PMK, dibahas dalam Rapat Koordinasi Pengendalian dan Penanggulangan PMK tingkat Provinsi Jawa Barat yang dipimpin langsung Dr Ir Setiawan Wangsaatmaja Dipl SE MEng, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari rakor tesebut, untuk persiapan Idul Adha, yaitu agar dilakukan pembentukan Tim Pemeriksa Hewan Kurban tingkat kab/kota, dan pemeriksaan hewan kurban (pemeriksaan ante mortem dan post mostem, tetap lakukan sosialisasi pemotongan hewan kurban Fatwa MUI Nomor 32 Tahun 2022 tentang Hukum dan  Panduan Pelaksanaan Ibadah Kurban saat Kondisi Wabah PMK.

BACA JUGA:Ciri Keturunan Prabu Siliwangi, Ada Tahi Lalat Berbentuk seperti Ini

Selain itu, perizinan lokasi penjualan hewan kurban oleh kabupaten/kota, pemantauan hewan kurban bekerja sama dengan ASOHI, PDHI, dan pembentukan tim terpadu tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota. Pelepasan Tim Pemeriksa Hewan Kurban Himbauan untuk pemasukan hewan qurban ke wilayah Jawa Barat, dan imbauan untuk mengirimkan hewan kurban H-1 sebelum pemotongan.

Data kasus PMK di Kabupaten Kuningan disebutkan Kepala Dinas Drs H Dadi Hariadi MSi, berdasarkan sumber dari Satgas PMK bahwa hewan yang terduga PMK sebanyak 1.515 Ekor, yang sudah sembuh  292 ekor 19,28 persen, yang mati 35 ekor atau 2,29 persen, dan afkir 75 atau 4,92 persen. Untuk di Kuningan banyaknya Sapi, ada juga kerbau sebanyak 2 ekor.(ale)

BACA JUGA:Klarifikasi Roy Suryo Soal Twitt Postingan Stupa Candi Borobudur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: