Baru Pertengahan Bulan, BPBD Kuningan Catat 34 Kejadian Bencana
Reporter:
Agus Sugiarto|
Editor:
Agus Sugiarto|
Jumat 13-01-2023,08:57 WIB
Peristiwa bencana alam mencapai 34 kejadian di Kabupaten Kuningan hingga hari Kamis 11 Januari 2023.--
Radarkuningan.com, KUNINGAN- Hujan lebat kadang disertai angin kencang seolah tiada henti mengguyur Kabupaten Kuningan di awal tahun ini. Akibatnya musibah bencana alam kerap melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan.
Sampai hari Kamis 11 Januari 2023, BPBD mencatat sudah ada 34 kejadian kebencanaan yang terjadi di 29 desa dan 2 kelurahan. Peristiwa bencana tersebut tersebar di 15 kecamatan.
Dari total 34 kejadian bencana alam, tanah longsor paling dominan ketimbang bencana lainnya. Sebanyak 28 kejadian bencana tanah longsor menerjang berbagai wilayah di Kuningan.
Selain longsor, beberapa bencana lain yaitu kebakaran rumah, rumah ambruk, pergerakan tanah, angin kencang hingga orang hilang. Dalam kejadian ini, ada satu rumah terdampak dengan kondisi rusak berat.
"BPBD Kabupaten Kuningan terus meningkatkan kewaspadaan lantaran curah hujan masih akan terus terjadi hingga bulan mendatang. BMKG juga terus memantau cuaca di wilayah Ciayumajakuning," terang Kepala BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, Jumat 12 Januari 2023.
Indra menerangkan, akibat bencana longsor, warga juga mengalami kerugian karena tempat tinggalnya mengalami kerusakan. Terdapat 3 rumah rusak sedang, 1 rumah rusak ringan, dan 43 rumah milik warga terancam. Sedangkan sarana dan prasarana yang terdampak di antaranya 31 titik ruas jalan, 23 titik tembok penahan tebing, 2 unit sarana ibadah hingga area persawahan milik warga.
Karena itu, Indra Bayu mengimbau agar masyarakat siap siaga terhadap ancaman bencana hidrometeorologi yang diprediksikan terjadi di awal tahun ini. “Sebab berdasarkan prakiraan BMKG, prakiraan puncak musim hujan terjadi antara Desember 2022 sampai Februari 2023,” kata Indra Bayu.
Guna menghindari korban jiwa akibat bencana alam, masyarakat wajib meningkatkan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan. Sekaligus antisipasi dan menekan risiko bencana di musim penghujan. Sebab, bencana yang rawan terjadi yakni longsor, pergerakan tanah hingga banjir.
“Untuk wilayah Kuningan sendiri memiliki potensi bencana tanah longsor atau gerakan tanah cukup tinggi di Jawa Barat. Kemudian di Kuningan juga memiliki beberapa sungai yang memungkinkan berakibat bencana banjir,” papar Indra.
Pihaknya menekankan, agar semua pihak melakukan langkah-langkah antisipasi semisal mitigasi dan kesiapsiagaan. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Yakni dengan menggencarkan kegiatan pembersihan lingkungan, baik saluran drainase pemukiman, aliran sungai seperti bersih-bersih sungai dari sampah yang menghalangi gerak air dari hulu ke hilir.
“Lalu jika melihat ada retakan pada jalan, tanah maupun tebing agar segera melakukan upaya penutupan sebelum berisiko terjadi tanah longsor,” sebut dia.
Disamping itu, Indra menyarankan agar masyarakat secepatnya membentuk posko kesiapsiagaan di desa rawan bencana dan melakukan pemantauan secara cermat.
"Termasuk secara berkelanjutan untuk memantau situasi terkini terhadap perkembangan informasi peringatan dini cuaca musim penghujan," imbau Indra.(Agus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: