Demi Kualitas Madu, Perusahaan Ini Terapkan Syarat Ketat untuk Calon Peternak Lebah

Demi Kualitas Madu, Perusahaan Ini Terapkan Syarat Ketat untuk Calon Peternak Lebah

Kepala PT Qikuro Trigona Indonesia Cabang Kuningan memperlihatkan kandang lebah yang di bagian atasnya dibuat transoaran sehingga calon pembeli bisa melihat langsung isinya. (Agus Sugiarto(--

RADARKUNINGAN.COM, KUNINGAN - Bisnis beternak lebah bisa mendatangkan fulus yang cukup lumayan. Ibarat kata, bisnis ini memang semanis madu. Ya, yang namanya madu pasti manis. Tapi jangan salah, ada juga bisnis madu yang berakhir pahit. 
 
Dan itu dialami oleh puluhan peternak lebah di Kabupaten Kuningan yang menjadi mitra dari sebuah perusahaan di Cirebon. Dimana para peternak lebah tersebut harus menelan pil pahit, pihak perusahaan tak kunjung membeli hasil panen madu. Padahal sudah melewati masa panen. Akibatnya, para peternak lebah mengalami kerugian jutaan rupiah.
 
 
Kisah pilu itu tak berlaku bagi peternak lebah yang menjadi mitra PT Qikuro Trigona Indonesia Cabang Kuningan. Saat ini ada sekitar 90 peternak lebah yang menjadi mitra perusahaan tersebut. Para peternak lebah tersebut anteng anteng saja mengurusi koloni lebah yang ditempatkan di dalam kandang. Pembelian oleh pihak perusahaan berjalan lancar.
 
Kepala PT Qikuro Trigona Indonesia  Cabang Kuningan, Dodi Muhaemin mengatakan sebenarnya konsep kemitraan yang diusung perusahaannya tak beda jauh dari perusahaan sejenis dari Cirebon. Yakni peternak lebah wajib membeli kandang yang berisi lebah dengan harga Rp1,2 juta.
 
 
Namun yang membedakannya adalah sebelum menjadi mitra, calon peternak harus lolos dari penilaian tim survei. Jika dirasa kondisi lingkungan tempat si calon mitra tidak memenuhi syarat vegetasi , maka pihak perusahaan tidak akan menyetujuinya. Meski calon mitra itu berniat membeli ratusan kandang.
 
"Kami menerapkan aturan yang ketat kepada siapa saja yang berminat menjadi calon mitra perusahaan. Salah satunya yang sangat diperhatikan adalah kondisi lingkungan si calon mitra. Sebab jika lingkungan di sekitar tempat tinggal si calon mitra dianggap tidak mendukung pertumbuhan lebah menghasilkan madu, ya kami menolaknya," terang Dodi kepada radarkuningan.com, Sabtu 28 Januari 2023.
 
 
Alasan harus lolos survei, kata Dodi, karena pihak perusahaan menginginkan hasil madu dari lebah sesuai dengan kualitas yang sudah ditentukan. Karena itu, faktor lingkungan yang mendukung perkembangan lebh menjadi syarat mutlak bagi calon peternak. "Jadi tidak bisa sembarangan. Kalau hasil madunya tidak bagus, yang rugi adalah perusahaan juga," ujar Dodi diamini Wakil Kepala Cabang, Jodi.
 
Syarat lainnya yang ditetapkan pihak perusahaan adalah kontrak kerja. Mitra perusahaan harus menyatakan kesiapan secara tertulis untuk menjalani kontrak selama setahun. "Sisten kontrak ini juga untuk menjamin kelangsungan peternak lebah itu sendiri," katanya.
 
 
Selama masa kontrak, pihak perusahaan akan memantau perkembangan lebah yang dikelola oleh mitra perusahaan. Keuntungan lainnya adalah jaminan kematian bagi lebah yang dipelihara peternak. Calon peternak ketika membeli lebah di perusahaan inj juga bisa melihat langsung koloni lebahnya. 
 
"Karena kandang yang kami buat, bagian atasnya sangat transparan. Kandangnya tidak tertutup sama sekali. Jadi, dari luar bisa kelihatan apakah di dalam kandang ada lebahnya atau tidak ada. Satu kandang berikut koloni lebah harganya Rp1,2 juta," ujar Dodi.
 
 
Dodi melanjutkan, peternak lebah akan mendapatkan pembayaran ketika masa panen yaitu empat bulan sekali. Sekali panen, dihargai Rp500 ribu per kandang. Jika peternak memiliki 10 kandang, maka akan menerima pembayaran sebesar Rp5 juta. Begitu seterusnya, tergantung berapa punya kandang 
 
"Selama masa kontrak, kami melakukan pengawasan langsung ke kandang milik mitra perusahaan. Semua ini dilakukan supaya ketika panen, hasil madunya banyak dan kualitasnya terjamin," pungkas Dodi. (Agus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: