INNALILLAHI... Hilang Dua Hari, Nenek Rusiti Ditemukan Tewas di Sungai Cisanggarung

INNALILLAHI... Hilang Dua Hari, Nenek Rusiti Ditemukan Tewas di Sungai Cisanggarung

Kapolsek Garawangi Iptu Deden bersama warga melakukan evaluasi jenazah Rusiti yang mengambang di Sungai Cisanggarung, Kuningan. (Foto tangkapan layar)--

RADARKUNINGAN.COM, KUNINGAN - Malang benar nasib Rusiti (60) warga Desa Karamatwangi, Kecamatan Maleber, Kuningan. Korban yang sempat dikabarkan hilang sejak hari Sabtu lalu ternyata ditemukan sudah tak bernyawa di aliran Sungai Cisanggarung pada Senin pagi 6 Februari 2023.

Berdasarkan informasi dihimpun, jenazah Rusiti ditemukan di aliran Sungai Cisanggarung Desa Cikananga, Kecamatan Garawangi, oleh warga yang hendak mandi. Dia terkejut melihat sesosok tubuh manusia mengambang di antara bebatuan aliran Sungai Cisanggarung yang berarus deras.

BACA JUGA:Oknum Perangkat Desa Karangbaru Buka Mulut, Bilangnya Sih Uang Kredit Fiktif Dipakai Berobat dan Konsumtif

Kabar temuan mayat ini pun langsung menyebar hingga membuat banyak warga berduyun-duyun mendatangi lokasi kejadian untuk melihat dari dekat. Tak sedikit warga yang merekam keberadaan mayat di tengah sungai tersebut dengan menggunakan handphone hingga akhirnya beredar luas di berbagai media sosial.

Temuan mayat ini pun kemudian dilaporkan warga ke perangkat desa setempat yang langsung diteruskan ke Polsek Garawangi. Laporan warga ini langsung ditanggapi Kapolsek Garawangi Iptu Deden bersama anggotanya mendatangi lokasi temu mayat disusul tim Inafis Polres Kuningan untuk proses evakuasi dan identifikasi.

BACA JUGA:SKPD Megap-megap, Pemangkasan Anggaran 2023 untuk Bayar Utang Pemda

Proses evakuasi mayat diketahui berjenis kelamin perempuan ini pun cukup dramatis. Tampak Kapolsek Iptu Deden tampak ikut terjun langsung ke sungai bersama warga mengangkat jenazah yang sudah mulai membusuk tersebut dari aliran sungai yang cukup deras ke daratan.

Dilanjutkan tim Inafis Polres Kuningan bersama dokter Puskesmas Garawangi melakukan pemeriksaan terhadap jenazah yang sudah membengkak tersebut untuk memastikan penyebab kematian apakah ada unsur kesengajaan atau tidak.

Selanjutnya, jenazah wanita paruh baya tersebut dibawa ke Kamar Mayat RSUD '45 Kuningan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

BACA JUGA:Desa Karangbaru Diteror Uyah Badag dan Melati, Ternyata Ini Khasiat dan Kegunaan

"Kondisi mayat tersebut sudah mulai membengkak dan pada bagian wajah rusak hingga tidak bisa dikenali lagi. Atas kondisi ini, jenazah kemudian kita bawa ke Kamar Mayat RSUD '45 untuk pemeriksaan lebih lanjut," ungkap Kapolsek Iptu Deden kepada radarkuningan.com.

Dari hasil identifikasi, lanjut Deden, dipastikan jenazah tersebut adalah Rusiti (60) warga Desa Karamatwangi, Kecamatan Maleber, yang sempat dikabarkan hilang pada hari Sabtu lalu. Ini pun telah dipastikan oleh pihak keluarga yang mengenali giwang atau anting-anting yang dipakai korban.

BACA JUGA:HOROR, Inilah 11 Titik Teror 'Uyah Badag' di Desa Karangbaru, Pemuda Minta Bantuan Orang Pintar

"Korban adalah Ibu Rusiti yang sempat dikabarkan hilang dua hari yang lalu. Dari keterangan keluarga, beliau sehari-hari berjualan di pasar dan terakhir meninggalkan rumah pada hari Sabtu sekitar pukul 02.00 untuk berjualan. Pihak keluarga juga mengenali giwang yang dikenakan, dan dipastikan korban adalah Ibu Rusiti," ungkap Deden.

Terkait penyebab tewas di sungai, Deden mengaku belum bisa menyimpulkan apakah karena terpeleset saat hendak buang air atau lainnya karena tidak ada saksi. Namun, dari hasil pemeriksaan tim Inafis dan dokter Puskesmas maupun RSUD '45 memastikan tidak ada unsur kekerasan atau kesengajaan.

BACA JUGA:Babak Baru Kredit Fiktif Karangbaru, Begini Kata Plt Camat Ciwaru

"Kalaupun ada luka di wajah dan beberapa bagian tubuh, diduga disebabkan oleh benturan dengan batu saat korban hanyut di sungai. Terlebih kejadian awal korban hilang sudah berlangsung dua hari dan kodisi mayat pun sudah mulai membusuk," papar Deden.

Atas hal tersebut, pihak keluarga telah menerima kematian Rusiti ini sebagai musibah dan takdir dari Allah SWT dan menolak jenazah untuk diautopsi. Selanjutnya jenazah pun dibawa pulang oleh keluarganya untuk dikebumikan di kampung halamannya. (Taufik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: