Pesantren Kilat di Masjid Al-Muawwanah Winduhaji, Berbagi Ilmu Komunikasi

Pesantren Kilat di Masjid Al-Muawwanah Winduhaji, Berbagi Ilmu Komunikasi

Menyemarakan Bulan Suci Ramadhan, Generasi Muda Kelurahan Winduhaji, Kecamatan Kuningan menggelar pesantren kilat (Sanlat) di Masjid Al-Muawwanah.--

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM- Menyemarakan  Bulan Suci Ramadhan, Generasi Muda Kelurahan Winduhaji, Kecamatan Kuningan menggelar pesantren kilat (Sanlat)  di  Masjid Al-Muawwanah. Pemateri dalam acara ini yakni Nana Suhendra, dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan. Nana fokus dalam bahasan belajar ilmu komunikasi "Pandai Bicara, Lincah Menulis", Kamis 7 April 2023.
 
"Siapapun kita, dan kelak apa profesi kita, membujuk, merayu, mempengaruhi, mengajak, menasehati, mengajar, bahkan menguasai orang lain dalam jumlah banyak membutuhkan ilmu dan keahlian tersendiri. Inilah pentingnya belajar ilmu komunikasi untuk bicara di depan publik (Public Speaking)," papar Nana, Jumat 7 April 2023. 
 
 
Menurut pria bertubuh subur itu, secara tehnik  hal yang perlu diperhatikan untuk Public Speaking adalah menguasai materi. Kemudian juga percaya diri di hadapan audiensi, konsentrasi, kejelasan dan ketepatan penyampaian. 
 
"Memperhatikan bahasa tubuh, perhatikan jeda, intonasi, pesona suara,  melibatkan perasaan, dan memilih metode penyampaian. Ilmu yang paling penting terkait bicara di depan publik adalah betapa perlu adanya kebenaran, keteladanan, kekuatan, melibatkan perasaan, dan semangat," ungkapnya.
 
 
Untuk menjadi penulis, Nana mengatakan, pertama yang harus dilakukan adalah rajin membaca. Karena akan menambah pembendaharaan kata. Seterusnya pahami struktur, unsur dan aturan  apa yang harus dipenuhi dalam tulisan tersebut. 
 
"Apapun itu jenis tulisannya, baik menulis artikel, cerpen, buku, laporan, surat, proposal, sambutan, karya ilmiah, berita, membuat narasi, caption dan lainnya. Apalagi sekarang adanya perkembangan transformasi digital," ujarnya.
 
 
Dalam kesempatan tersebut, Nana juga melatih langsung bagaimana cara bicara dimuka umum dengan mengajak maju kedepan. Ditambah lagi setiap peserta untuk mencurahkan sebuah tulisan rasa cita dan terima kasih  pada kedua orang tua atas kebaikannya yang tak terhingga, kemudian membacanya.
 
Nana menitipkan sehebat apapun seseorang memiliki kemampuan pandai bicara. Jangan sekali-kali berdebat dengan kedua orang  tua, melainkan harus mengalah. Ini sebagai bentuk memuliakan orang tua.
 
 
"Begitu juga disaat menjadi penulis handal, jangan menulis sesuatu hal yang tidak berkenan atas apa dari kedua orang tua, para guru, saudara, sahabat. Tapi tulislah kebaikannya karena ini akan menumbuhkan kecintaan yang berdampak pada ketenangan dan kedamaian hati," pesan Nana yang yang diiringi Salawat Nabi.
 
Nana meminta agar menjadikan lisan dan jari sebagai media untuk menebar kebaikan, memberikan kabar gembira  di ruang nyata maupun di ruang digital. "Kendati hal kecil yang disampaikan,  semoga akan membuka ruang pikiran dan hati setiap yang mendengarkan atau membaca untuk belomba-lomba dalam kebaikan 'Fastabiqul Khairat'," harapnya.
 
 
Sementara itu Ketua Panitia Pesantren Kilat Ramadhan, Vega Maulana didampingi Faturrachman, Koordinator Divisi Kurikulum menyampaikan, Sanlat diadakan dengan tujuan menyemarakan bulan Ramadan.
 
Tujuannya supaya anak muda bisa menjalankan ibadah puasa dengan suasana yang tenang, menyenangkan,  bermanfaat dengan  belajar ilmu agama,  pengetahuan dan kegiatan memakmurkan masjid lainnya. (Agus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: