Kisah Rohman, Mantan Atlet Angkat Berat Kuningan, Tampil 5 Kali di PON dan Pernah Bertanding di Eropa
Reporter:
Agus Sugiarto|
Editor:
Agus Sugiarto|
Selasa 09-05-2023,13:12 WIB
Rohman alias Maman, atlet angkat berat legendaris Kuningan yang sukses meraih lima medali di 5 kali PON. (Agus Sugiarto)--
KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM- Usianya sudah tidak muda lagi. Tapi postur tubuhnya masih terlihat kekar dan segar. Namanya Rohman atau biasa dipanggil Maman.
Lelaki kelahiran Kuningan tahun 1966 itu di masa mudanya adalah atlet angkat berat andalan Provinsi Jawa Barat yang sering bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON)
Rohman membela Jawa Barat di PON sejak tahun 1989. Tampil perdana di ajang multi even se Indonesia itu, Rohman langsung mengharumkan daerahnya dengan merebut medali emas. Ini adalah medali emas perdana bagi Rohman di PON.
Saat itu, Rohman turun di kelas terbang atau 52 kilogram. Total angkatannya 560 kilogram. Hampir selama 25 tahun, Rohman memggeluti angkat berat. Selama karirnya, dia tampil lima kali di ajang PON dan 3 kali membela Kabupaten Kuningan di Porda (sekarang Porprov) Jawa Barat.
Prestasinya pun tak kaleng-kaleng. Selama keikutsertaannya di PON, Rohman mempersembahkan 4 medali emas dan 1 perak. Sedangkan tiga kali berlaga di Porda Jabar, semuanya meraih medali emas.
Perjuangan Rohman untuk meraih kesuksesan dari olahraga yang disukainya, angkat berat, cukup terjal. Rohman kecil sudah merantau ke Bandung sebelum duduk di Sekolah Dasar (SD).
Dia memilih meninggalkan kampung halamannya, Desa dan Kecamatan Selajambe untuk ikut saudaranya, Almarhum Mumung Somantri ke Bandung.
Sempat bolak balik Kuningan-Bandung, akhirnya Rohman menetap dan sekolah SMP di Hegarmanah, Bandung. Selepas SMP, Rohman yang butuh pekerjaan menjadi kenek angkot jurusan Kebon Kalapa-Soreang.
Sibuk mencari uang, Rohman pun terpaksa tidak melanjutkan pendidikannya ke yang lebih tinggi.
Ketika menjadi kenek angkot dan lebih banyak menghabiskan waktu di Terminal Kebon Kalapa, Rohman berusaha untuk mencari kesibukan lain. Salah satunya yakni berlatih angkat berat di sasana yang dekat rumah saudaranya.
"Usai lulus dari SMP, saya kemudian menjadi kenek angkot. Kebetulan angkot tersebut milik saudara saya, Pak Mumung,' tutur Rohman kepada radarkuningan.com.
Rohman masih ingat, di tahun 1988 dirinya mulai berlatih angkat berat di sebuah sasana. Dia sendiri tak memiliki niat untuk menjadi atlet. Tujuannya berlatih angkat berat yakni hanya ingin badannya kekar.
"Awalnya saya kesengsem lihat yang latihan deket rumah badannya kok kekar-kekar. Jadi bukan karena ingin jadi atlet. Akhirnya tanpa izin ke Pak Mumung, saya ikut latihan setelah narik angkot," ujar Rohman seraya mengenang masa lalunya, Selasa 9 Mei 2023.
Saking seriusnya latihan, sang pemilik sasana pun mengendus bakat terpendam Rohman. Di tahun itu pula, Rohman dikirim untuk bertanding di kejuaraan angkat berat tingkat provinsi.
Hasilnya, dia keluar sebagai juara pertama. Beberapa bulan kemudian, Rohman membela Jawa Barat di sebuah kejuaraan nasional di Senayan, Jakarta. Sayang, Rohman hanya berhasil meraih peringkat kedua.
Setahun kemudian atau tepatnya tahun 1989, Rohman dipanggil pengurus PABBSI Jawa Barat untuk memperkuat Jabar di ajang PON yang berlangsung di Jakarta.
Ini adalah even PON pertama yang diikutinya. Di PON perdananya, Rohman menyabet medali emas sehingga dikirim lagi saat PON..
Di even empat tahunan itu dia kembali memperkiat Jawa Barat tahun 1993, 1996, 2000 dan terakhir 2004.
"Alhamdulillah selama memperkuat Jawa Barat di PON selama 5 kali, saya meraih empat emas dan satu perak. Medali perak saya sumbangkan di PON terakhir saya tahun 2004," sebut dia.
Tak hanya level nasional, atlet angkat berat pertama milik Kabupaten Kuningan itu pernah merasakan kejuaraan internasional yang berlangsung di Jerman dan Austria. Itu terjadi di tahun 1996 selepas PON.
"Saya tampil di Jerman dan keluar sebagai juara kedua. Kemudian waktu bertanding di Austria, saya hanya juara empat," ucap Rohman.
Kini di usianya yang genap 57 tahun, Rohman tinggal menunggu pensiun sebagai PNS di Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan.
"Sehari-hari saya juga mendampingi atlet angkat berat Kuningan berlatih. Semoga ke depannya dari Kuningan lahir atlet angkat berat yang mengharumkan nama Kuningan, Jawa Barat dan Indonesia," harapnya. (Agus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: