Membuktikan Rebana Metropolitan Bukan Lagi Sebuah Konsep, Bernardus Djonoputro: Sudah Berdenyut-denyut

Cirebon, RADARKUNINGAN.COM - Rebana Metropolitan sudah bukan sekadar konsep lagi, meski merupakan sebuah rencana pembangunan berkelanjutan di Wilayah Cirebon Raya ditambah Subang dan Sumedang.

Kepala BP Rebana Metropolitan, Bernardus Djonoputro menjelaskan, kawasan aglomerasi perkotaan ini sudah menjadi deliniasi wilayah yang ajeg.

Kemudian, Rebana Metropolitan yang mencakup wilayah Ciayumajakuning yakni Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan ditambah Sumedang dan Subang kini sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional sebagai deliniasi wilayah metropolitan.

Rebana Metropolitan juga sudah dilandasi dendgan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 tahun 2021.

BACA JUGA:Kota Cirebon Paling Siap Jadi Pusat Komersial Metropolitan Rebana, Paling Lengkap!

Dengan adanya peraturan presiden ini, memberikan akses kepada 7 kabupaten dan kota terhadap 81 proyek strategis nasional dengan total nilai investasi mencapai Rp 235 triliun.

"Rebana Metropolitan sudah berkembang dengan baik. Sudah berdenyut," kata Bernardus Djonoputro saat menjadi tamu Podcast Radar Cirebon.

Sejumlah proyek strategis nasional saat ini sudah terbangun secara nyata dan dapat digunakan oleh masyarakat.

Hal ini menjadi bukt bahwa kawasan Rebana Metropolitan memang menarik dan menjanjikan di mata investasi.

BACA JUGA:Nama Ciayumajakuning Kini Berganti Menjadi Rebana Metropolitan, Isinya 7 Kabupaten – Kota

Bahkan dia berani bilang bahwa Rebana Metropolitan adalah kawasan terbesar kedua setelah DKI Jakarta dan Jabodetabek yang memiliki 35 juta penduduk.

Sementara wilayah Metropolitan Rebana memiliki 9,8 juta penduduk dan diperkirakan akan mencapai sekitar 10 juta.

Jumlah ini, lebih besar dari Kawasan Aglomerasi Cekungan Bandung dengan 8 juta penduduk.

"Jadi sekarang Ciayumajakuning sudah tidak ada lagi, diganti menjadi Rebana Metropolitan," tandas dia.

Sumber: