BMKG Sebut Gempa Sumedang Dipicu Sesar Baru yang Belum Terpetakan
Gempa bumi Kabupaten Sumedang diduga dipicu sesar aktif baru yang belum terpetakan. -BMKG-radarkuningan.com
RADARKUNINGAN.COM - Gempa bumi tektonik dangkal di Kabupaten Sumedang, ditengarai bersumber dari sesar baru yang belum terpetakan.
Seperti diketahui, terjadi 3 kali gempa tektonik di Kabupaten Sumedang sepanjang, Minggu, 31 Desember 2023.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa tektonik dangkal tersebut dipicu oleh sesar aktif yang belum terpetakan.
"Jadi gempa ini terletak persis di kota Sumedang sesuai dengan lokasi kerusakan yang terjadi, sehingga gempa tersebut dipicu oleh sesar aktif yang belum terpetakan,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam konferensi pers, Senin dini hari, 1 Januari 2024.
BACA JUGA:17 Hal Tabu di Desa Bunigeulis, Kandung Nilai Moralitas Masyarakat Sunda, Diyakini hingga Sekarang
Daryono menambahkan, kejadian ini menjadi perhatian serius bagi BMKG untuk mempelajari lebih lanjut mengenai keberadaan sesar aktif ini.
Dia mencontohkan gempa bumi tektonik dangkal yang terjadi di Kabupaten Cianjur. Pemicunya sama yakni sesar aktif yang belum terpetakan.
Hal ini menjadi perhatian serius BMKG, agar aktivitas sesar ini untuk antisipasi kedepannya untuk perencanaan pembangunan ke depan di Sumedang.
Daryono menjelaskan gempa dangkal yang terjadi di Sumedang cukup berbahaya apabila titik pusat gempa berada di pemukiman padat penduduk dengan kekuatan berskala besar dan tidak tahan gempa.
BACA JUGA:3 Daerah Paling Parah Terdampak Rentetan Gempa di Sumedang, Belum Ada Laporan Korban Jiwa
"Karena kedalamannya yang sangat dangkal, terjadi persoalan karena banyaknya sekali rumah-rumah yang dibangun tidak tahan gempa," kata dia.
Sebagai informasi, ada 3 wilayah yang paling parah akibat rentengan gempa yang terjadi di Kabupaten Sumedang. Ke-3 wilayah itu adalah Babakan Hurip, Tegalsari dan Cipameungpeuk.
Belum ada laporan korban jiwa akibat 3 kali guncangan gempa bumi di kabupaten penghasil tahu ini. Hanya bangunan yang dilaporkan mengalami retak-retak.
Kondisi tersebut disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman. Dia melaporkan gempa tektonik terakhir dengan magnitudo (M) 4,8 mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menyebabkan puluhan rumah rusak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: