Kampung Terpencil di Majalengka ini Lebih Banyak Dihuni Kaum Pria, Miliki Sumber Air Pohon Bunut

Kampung Terpencil di Majalengka ini Lebih Banyak Dihuni Kaum Pria, Miliki Sumber Air Pohon Bunut

Desa Cibunut Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka yang merupakan desa tertinggi. -Ikhwansukma/Ist-radarkuningan.com

BACA JUGA:CEK FAKTA: Jalan Cadas Pangeran Longsor, Polres Sumedang Pastikan Video Hoax

Dari kejadian itu, maka tempat tersebut diberi nama “Cibunut”. Berasal yang  dari dua kata, yaitu “Ci’ berarti air dan “Bunut” berasal dari kata pohon Bunut.

Pohon Bunut itu juga memiliki makna “anut. Atau oleh masyarakat setempat diartikan sebagai nurut atau patuh. 

Hal itu juga bermakna, setiap orang yang datang dan sempat merasakan air asli Cibunut, maka dengan sendirinya akan nurut atau patuh kepada aturan di desa itu. 

Yang dimaksud merasakan itu, bisa mandi  atau hanya meminumnya saja. Dengan begitu, para pendatang bisa merasa betah dan bersedia menetap di tempat itu.

BACA JUGA:3 Pertanda Kucing Bawa Ular Rumah Ke Rumah, Yuk Simak Ternyata Ini Arti dan Alasannya

Namun ada versi lain yang mengatakan, pohon Bunut itu mengandung getah. Getah dapat digunakan untuk memikat burung hingga tidak dapat pergi kemana-mana.

Maka bisa diasumsikan bahwa bila ada orang yang datang ke Cibunut akan merasa betah untuk menetap. Mereka tidak mau kembali ke daerah asalnya, layaknya burung yang terpikat getah. 

Jika dilihat dari posisi, Cibunut pada awalnya berlokasi di kampung yang sekarang disebut dengan Blok Cukang Baok atau Cukangsari. Namun, seiring bertambahnya jumlah penduduk maka sebagian mulai membuka hutan ke arah utara dan timur untuk dijadikan pemukiman baru.

Dari pembukaan hutan tersebut terbentuk blok baru, yakni blok Desa dan blok Girang. Sedangkan pusat pemerintahan yang semula bertempat Cukangbaok atau Cukangsari pindah ke blok Desa.

BACA JUGA:5 Cara Merawat Tanaman Sirih Gading Gantung, Menjadikan Kesuburan dan Kesehatan Tanaman Sirih Gading

Blok ini posisisinya lebih strategis. Karena berada di tengah-tengah atau diapit oleh  Blok Cukangbaok dan Blok Girang.

Pada perkembangnanya, Blok Girang mengalami pemekaran. Dipecah menjadi dua blok, yaitu Girang Kulon dan Girang Wetan.

Secara geografis, desa ini terletak di lereng Gunung Ciremai, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka Jawa Barat. Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura di sebelah utara.

Di selatan berbatasan langsung dengan Desa Sagara Argapura, Kecamatan Argapura. Kemudian di timur berbatasan dengan Desa Sangiang dan Giri Mulya, Kecamatan Banjaran. Sementara di sebelah barat berbatasan dengan TNGC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: