Ternyata Ini 3 Alasan Kenapa Kucing Suka Berantem Dengan Kucing Lainnya
Ternyata Ini 3 Alasan Kenapa Kucing Suka Berantem Dengan Kucing Lainnya-PD Insurance-radarkuningan.com
RADARKUNINGAN.COM – Apakah kucing di rumah kalian suka berkelahi dan sering pulang dengan membawa luka di tubuhnya? Sebenarnya kenapa kucing suka berantem?
Berkelahi memang dapat terjadi pada setiap orang dan tidak terkecuali hewan. Hewan biasanya berkelahi karena merasa terancam atau karena memperebutkan wilayah atau betina.
Memang berkelahi menjad hal yang normal bagi hewan, tapi apakah kalian pernah melihat kucing kalian berkelahi tanpa alasan dan hal ini sering terjadi.
Nah, sebenarnya ada alasan lain di balik kenapa kucing suka berantem, dan jika kalian memelihara kucing di rumah pastikan kalian mengetahui 3 alasan berikut.
BACA JUGA:Jangan Salah Paham! Berikut Ini 4 Perilaku Kucing yang Menandakan Sayang Kepada Pemiliknya
Kenapa Kucing Suka Berantem?
Seperti yang dikatakan tadi, ada beberapa alasan kenapa kucing berkelahi, seperti contohnya mengusik wilayah kekuasaannya atau saat sedang memperebutkan betina.
Namun yang dikutip dari laman Purina, ada beberapa alasan kenapa kucing suka berantem, seperti perebutan wilayah kekuasaan, sikap agresif, dan juga bisa jadi mereka sedang bermain.
Pertama, karena wilayah otoritas Mungkin kucing berantem karena merasa lebih kuat daripada orang lain.
Hal ini sering terjadi pada kucing yang tinggal di luar rumah dan khawatir akan kucing lain mengambil wilayah mereka.
Ini juga sering terjadi pada kucing yang tinggal dalam satu atap. Para kucing menandai teritori mereka dengan bau, termasuk rumah Anda. Karena itu, beberapa kucing yang tinggal di satu rumah seringkali berantem.
Kedua, biasanya alasan kucing suka berantem adalah karena beberapa kucing memiliki sifat agresif yang biasanya dimiliki oleh kucing jantan.
Kucing jantan tidak jarang berantem dengan saudara atau kakaknya, atau bahkan mengajak kucing lain untuk berantem.
Dan alasan kenapa kucing suka beratem yang ketiga adalah diawali dari bercanda, tetapi mereka mungkin tidak menyadari bahwa ucapan mereka yang agresif dapat menyebabkan konflik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: