Kisah Dipindahkannya 9 Makam Leluhur Pamulihan di Atas Bukit Terowongan Tol Cisumdawu, Tak Mempan Dicangkul

Kisah Dipindahkannya 9 Makam Leluhur Pamulihan di Atas Bukit Terowongan Tol Cisumdawu, Tak Mempan Dicangkul

Di puncak bukit yang menjadi terowongan kembar Tol Cisumdawu ternyata terdapat sejumlah makam leluhur Desa Pamulihan, Kabupaten Sumedang.-Rizquna Channel/Ist-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM – Masyarakat di Desa Pamulihan, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, memiliki makam leluhur yang lokasinya berada di atas bukit terowongan kembar atau Twin Tunnel Tol Cisumdawu.

Saat ini, 9 makam leluhur Desa Pamulihan tersebut sudah dipindahkan dari bukit yang menjadi ikon dari Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan.

Kendati demikian, proses pemindahan makam sebelum pembangunan twin tunnel Jalan Tol Cisumdawu, ternyata menyisakan sejumlah cerita hingga saat ini.

Salah satunya adalah keberadaan makam atau kuburan leluhur yang tidak mempan dicangkul. Bahkan setelah mendatangkan orang pintar sekalipun.

BACA JUGA:Memberi Sentuhan Tropis dan Estetik, Inilah 5 Jenis Tanaman Sirih Gading Untuk Hiasan Dalam Ruangan

“Sebagian orang yang bisa mengatakan itu. Bisa dikatakan mitos,” kata salah seorang keturunan dari leluhur Pamulihan yang tidak disebutkan identitasnya itu.

Pria berambut gondrong itu, awalnya menyangkal bahwa ada hal aneh yang terjadi ketika proses pemindahan makam.

“Alhamdulillah kebetulan di sini disebut sesepuh dengan rundingan, musyawarah keluarga dan orang-orang di sini, makam bisa dipindahkan,” tuturnya.

Dia juga menyampaikan, total ada 9 makam leluhur yang dipindahkan ke tempat baru. Mereka adalah orang-orang pertama yang diduga datang dan bermukim di Pamulihan.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Sedih JQR Bubar, Menurut Pj Gubernur di Media, JQR Tidak Memberi Manfaat untuk Rakyat

Kendati demikian, keluarga pemilik makam tersebut membantah kalau saat pemindahan makam tersebut ada hal janggal.

Diantara makam itu, memang ada 1 yang tidak bisa dibongkar. Tetapi, setelah mendapatkan izin dari keturunannya, barulah bisa dilakukan pemindahan jasad.

“Makam Uyut Nata kebetulan buyut saya, waktu mau dibongkar, makamnya tidak mempan dicangkul. Ada 6 orang yang bantu di sini. Tetapi setelah saya bakar kemenyan, minta izin alhamdulillah bisa dipindahkan,” ungkapnya.

Sebelum meminta bantuan keturunan dari Uyut Nata, ada yang sudah lebih dahulu meminta bantuan orang pintar untuk membongkar dan memindahkan makam tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: