Pejabat PUPR Akui Dinding Twin Tunnel Tol Cisumdawu Retak, Bukan karena Gempa, Lalu Sebab Apa?

Pejabat PUPR Akui Dinding Twin Tunnel Tol Cisumdawu Retak, Bukan karena Gempa, Lalu Sebab Apa?

Kementerian PUPR menyebut bahwa retak di Tol Cisumdawu karena proses pembangunan menggunakan segmental.-Yuda Sanjaya/Dok-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Polemik tentang isu retaknya dinding Twin Tunnel Jalan Tol Cisumdawu terus bergulir. Kali ini datang dari Pejabat Fungsional Utama Jalan dan Jembatan di Bina Marga Kementerian PUPR.

Pejabat tersebut bernama Gani Ghazaly Akman. Dia menyebutkan adanya beberapa retakan di Twin Tunnel Jalan Tol Cisumdawu.

Namun, menurutnya, retakan-retakan di dinding Terowongan Kembar jalan tol yang menghubungkan Bandung dan Majalengka ini bukan karena gempa bumi Sumedang di malam tahun baru lalu.

Retak-retakan yang sempat viral itu memang segmental. “Kondisinya memang begitu,” ungkap Gani di RSUD Kabupaten Sumedang, Selasa kemarin.

BACA JUGA:Jadi Lebih Menarik! Begini Perawatan Sirih Gading Untuk Vertical Garden, Nampak Elegan dan Estetik

Dia kembali menegaskan adanya keretakan dinding di tempat itu bukan karena goyangan. Keretakan itu ditimbulkan oleh akibat proses pembangunannya yang segmental.

Walau bukan diakibatkan oleh rentetan gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Sumedang, Gani sepakat retakan-retakan itu harus segera diperbaiki.

Pejabat utama Kementerian PUPR ini juga menilai tidak pernah ada masalah berarti di dinding Twin Tunnel Jalan Tol Cisumdawu tersebut. “Sudah dari awal, enggak ada masalah," katanya.

Namun demikian, lanjut Gani, ada keretakan akibat proses pembangunan itu baru diketahui setelah adanya serangkaian gempa merusak di Kabupaten Sumedang.

BACA JUGA:Cantiknya Anggrek dan Lily Jadi Tanaman untuk Meningkatkan Keberuntungan Jika ditanam di Rumah

Setelah gempa, dia menceritakan, banyak pihak yang mencari apa-apa saja yang berubah. Di antaranya baru ditemukan retakan-retakan di dinding terowongan kembar itu.

Gani kembali mengungkapkan jika tetakan-retakan antar segmen bangunan tersebut kini tengah dibersihkan dari banyaknya debu yang menempel. “Sekarang sedang dibersihkan dulu,” tandasnya.

Ada berapa retakan akibat proses pembangunan di dinding tersebut? Gani menjawab, titiknya cukup banyak.

Tapi sekali lagi, dia menegaskan jika Jalan Tol Cisundawu, terutama di Terowongan Kembar, aman untuk dilalui. “Saya tegaskan bahwa memang Terowongan Kembar itu tidak berbahaya untuk pengguna jalan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: