Tak Tahan Polemik, Menteri PUPR Cek Twin Tunnel Tol Cisumdawu, Basuki: Bukan Retak, Hanya Berdebu

Tak Tahan Polemik, Menteri PUPR Cek Twin Tunnel Tol Cisumdawu, Basuki: Bukan Retak, Hanya Berdebu

Twin tunnel Tol Cisumdawu dipastikan tidak retak karena dampak gempa Kabupaten Sumedang.-Istimewa-radarkuningan.com

BACA JUGA:5 Tips Untuk Berteman dengan Kucing Kampung, Agar Mereka Patuh dan Nurut!

Selain Twin Tunnel, tiga bendungan besar yang berada dekat dari pusat gempa di Sumedang juga telah diperiksa secara seksama. Hasilnya, Bendungan Jatigede, Sadawarna dan Cipanas, ketiganya juga dalam kondisi stabil dan aman.

Sebelumnya telah diberitakan, polemik tentang isu retaknya dinding Twin Tunnel Jalan Tol Cisundawu terus bergulir. Kali ini datang dari Pejabat Fungsional Utana Jalan dan Jembatan di Bina Marga Kementerian PUPR.

Pejabat tersebut berbama Gani Ghazaly Akman. Dia menyebutkan adanya beberapa retakan di Twin Tunnel Jalan Tol Cisumdawu.

Namun, menurutnya, retakan-retakan di dinding Terowongan Kembar jalan tol yang menghubungkan Bandung dan Majalengka ini bukan karena gempa bumi Sumedang di malam tahun baru lalu.

BACA JUGA:Stop Penggunaan KB Manusia Kepada Kucing Betina! Terdapat 3 Efek Samping Yang Membahayakan Anabul Loh

Retak-retakan yang sempat viral itu memang segmental. “Kondisinya memang begitu,” ungkap Gani ketika berada di RSUD Sumedang, Selasa kemarin.

Dia kembali menegaskan adanya keretakan dinding di tempat itu bukan karena goyangan. Keretakan itu ditimbulkan oleh akibat proses pembangunannya yang segmental.

Walau bukan diakibatkan oleh rentetan gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Sumedang, Gani sepakat retakan-retakan itu harus segera diperbaiki.

Pejabat utama Kementerian PUPR ini juga menilai tidak pernah ada masalah berari di dinding Twin Tunnel tersebut. “Sudah dari awal, enggak ada masalah," katanya.

BACA JUGA:Bukan Hanya Menjadi Dekorasi Indah, 3 Tanaman Hias Menjadi Pembersih Udara Cocok Diletakan Pada Kamar Tertutup

Namun demikian, lanjut Gani, ada keretakan akibat proses pembangunan itu baru diketahui setelah adanya serangkaian gempa merusak di Kabupaten Sumedang. 

Setelah gempa, dia menceritakan, banyak pihak yang mencari apa-apa saja yang berubah. Di antaranya baru ditemukan retakan-retakan di dinding terowongan kembar itu.

Gani kembali mengungkapkan jika tetakan-retakan antar segmen bangunan tersebut kini tengah dibersihkan dari banyaknya debu yang menempel. “Sekarang sedang dibersihkan dulu,” tandasnya.

Ada berapa retakan akibat proses pembangunan di dinding tersebut? Gani menjawab, titiknya cukup banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: