Teori Tambang Emas dan Pundek Berundak, di Kabupaten Kuningan Ada Gunung Subang, di Mana Emasnya?

Teori Tambang Emas dan Pundek Berundak, di Kabupaten Kuningan Ada Gunung Subang, di Mana Emasnya?

Gambaran Situs Pundek Berundak Gunung Gentong di Gunung Subang, Kabupaten Kuningan.-Aditya Nugroho/UI - Tangkapan layar-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Bangunan punden berundak di era megalitikum, dikaitkan dengan keberadaan tambang emas yang merupakan komoditi penting ketika itu.

Menariknya di Kabupaten Kuningan juga terdapat situs megalitikum berupa punden berundak atau yang sering disebut piramida tersebut.

Salah satunya adalah punden berundak di Situs Gunung Gentong, di Gunung Subang, Desa Legokherang, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan. Lalu, di mana tambang emas dari situs ini?

Kaitan keberadaan punden berundak dan tambang emas, diungkapkan oleh Arkeolog Universitas Indonesia, Dr Ali Akbar.

BACA JUGA:7 Tempat Makan di Majalengka yang Enak, Salah Satunya Terkenal dengan Sajian Khas Makanan Sunda Setempat

Saat membahas mengenai Situs Gunung Padang di program Naval Untold Story, Dr Ali Akbar memaparkan mengenai pembangunan Situs Punden Berundak yang memiliki keterkaitan dengan kemakmuran masyarat.

Menurut Ali Akbar, bangunan punden berundak erat kaitannya dengan ritual atau pemujaan. Oleh karena itu, biasanya berada di puncak gunung.

"Selalu ada di puncak gunung, karena orienteasinya adalah memuja dewa atau sesuatu yang ada di ketinggian," kata Ali Akbar.

Dijelaskan Ali Akbar, teori mengenai keberadaan punden berundak dan tambang emas, merupakan hasil dari serangkaian penelitian yang telah dilakukan.

BACA JUGA:7 Fakta Tanaman Sirih Gading Dipercaya Bawa Ketenangan Jika Ditanam Di Teras Rumah

Dicontohkan lokasi di Gunung Padang, situs itu hanya berjarak 4 kilometer dari tambang emas yang sampai hari ini berproduksi.

Kemudian Situs Punden Berundak Pasir Angin yang berdekatan dengan Museum Tambang Emas Pongkor.

Artinya, ketika masyarakat membangun punden berundak, mereka sudah hidup dalam keadaan makmur.

Kebutuhan pokoknya terpenuhi dan mampu untuk memberi makan, sehingga membangun punden berundak adalah wujud syukur kepada sang pencipta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: