Sampai di-Review Nex Carlos, Seenak Apa Mie Get Cirebon? Yakin Nggak Ngiler untuk Mencoba?

"Sama saja dengan mi yang lain sebetulnya. Kalau saya kayak gitu, terbuka semua. Nggak ada rahasia-rahasiaan," ungkap wanita yang akrab disapa Ny Yanto ini.

BACA JUGA:Kisah Mie Get Wahidin, Kuliner Malam Cirebon dan Nama Pemberian Pelanggan yang Membawa Keberuntungan

Yang membedakan, kata dia, mungkin karena semua bumbu dan bahan ditumis lebih dahulu. Hal tersebut membuatnya berbeda dengan olahan mi instan lainnya.

Mengenai nama dari Mie Get itu sendiri, diceritakan oleh Sukinah dikarenakan pemberian oleh para pelanggannya.

"Jadi dulu waktu di Wahidin, jualan di depan kursus Bahasa Inggris, Get House of English," katanya,

Uniknya, sebelum menggunakan nama Mie Get, masyarakat khususnya pelajar mengenal dengan nama Mie Lia. Sebab, pada waktu itu Sukinah berjualan di depan kursus Bahasa Inggris Lia.

BACA JUGA:Temu Kader Pagelaran Anak Negeri Prabowo - Gibran di Bandung Membeludak, Ridwan Kamil Bilang Begini

"Makanya namanya Mie Get. Sebelumnya namanya Mie Lia. Karena dulu nama (kursus) Bahasa Inggris-nya Lia," tuturnya.

Sukinah mengaku sangat bersyukur karena sampai dengan sekarang usahanya tersebut tetap diminati oleh masyarakat, meski tetap saja mengalami naik turun.

Apalagi, warung Mie Get ini sudah beberapa kali pindah lokasi. Sampai sekarang sudah bertempat di Primkop AL yang berada di Jl dr Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon.

Rata-rata, kata dia, dalam satu hari bisa menghabiskan sekitar 480 bungkus atau 12 kardus Indomie Goreng.

BACA JUGA:Begini Cara Membersihkan dan Membuang Kotoran Kucing dari Kotak Pasir Kucing dengan Mudah

Tetapi di malam Minggu bisa menghabiskan 17-18 kardus Indomie Goreng atau sekitar 720 bungkus.

Setiap porsi dari Mie Get tersebut sebenarnya bukan satu bungkus, tetapi sekitar 1,5 bungkus mi instan.

Sumber: