Harimau Jawa Sudah Divonis Punah, Tapi Banyak Saksi Masih Melihat, Termasuk di Kuningan

Harimau Jawa Sudah Divonis Punah, Tapi Banyak Saksi Masih Melihat, Termasuk di Kuningan

Harimau Jawa sudah divonis punah oleh IUCN pada tahun 2008 - 2013, banyak saksi melihat termasuk di Kabupaten Kuningan. Foto spesimen Harimau Jawa dari PKJ.-Peduli Karnivor Jawa for-radarkuningan.com

Wawancara mendalam oleh peneliti BRIN kemudian dilakukan pada 15-19 Juni 2022 termasuk mengunjungi lokasi tempat ditemukannya harimau tersebut.

BACA JUGA:4 Cara Mudah Menghilangkan Bau Mulut Kucing Kampung, yang Efektif dan Simpel!

BACA JUGA:Bukti Ular Masuk Rumah Cari Makanan, Kejadian di Kuningan Ular Sanca 4 Meter Memangsa 4 Ekor Ayam

Lantas, sampel rambut tersebut diserahkan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat pada 4 Maret 2022 kepada BRIN untuk dilakukan analisa genetika.

Peneliti Pusat Riset Biosistemika dan Evolusi BRIN, Wirdateti menjelaskan, analisa DNA tersebut menggunakan sampel pembanding sebagai verifikasi yakni dari Harimau Jawa berusia 60-100 tahun yang spesimennya disimpan di Museum Zoologicum Bogoriense (MZB).

Analisa MEGA menunjukkan adanya kemiripan genetik antara sampel rambut yang ditemukan di Kabupaten Sukabumi dengan Harimau Jawa.

Jarak genetik antara sampel rambut dengan subspesies harimau lainnya adalah 0,037-0,041 (3,7-4,1 persen).

BACA JUGA:Hati-hati! Berikut adalah 3 Ciri Kucing Dehidrasi, yang Bahaya Jika Diabaikan

BACA JUGA:Bisa Tahan Air Dan Memiliki Kapasitas Yang Besar? Ini Rekomendasi Hp Android 1 Jutaan Yang Bisa Kamu Miliki!

Dengan macan tutul 0,042 (4,2 persen) dan dengan spesimen harimau jawa yang tersimpan di museum 0,003 (0,3 persen).

"Dari analisis mtDNA komprehensif ini kami menyimpulkan bahwa sampel rambut dari Sukabumi Selatan adalah milik harimau jawa, dan termasuk dalam kelompok yang sama dengan spesimen museum harimau jawa yang dikumpulkan pada tahun 1930," tulis penelitian tersebut.

Namun peneliti juga menyatakan apakah harimau jawa benar-benar masih hidup dan belum punah di alam liar perlu diteliti lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: