Asal Usul Desa Cipedes Kuningan, Sudah Ada sejak Era Sunan Gunung Jati

Asal Usul Desa Cipedes Kuningan, Sudah Ada sejak Era Sunan Gunung Jati

Sejarah Desa Cipedes Kabupaten Kuningan yang sudah ada sejak era Sunan Gunung Jati. -Lebakherang TV/ist-radarkuningan.com

BACA JUGA:Sirih Gading Termasuk 3 Tanaman Hias Kesehatan Menurut dr. Zuidul Akbar, Ketahui Yu! Cocok Untuk Dekorasi Juga

Karena wilayah Dukuh dinilai kurang strategis dan sempit, maka rombongan Sunan Gunung Jati pun kembali melakukan perjalanan dan akhirnya sampai di satu daerah yang strategis dan unik kemudian diberi nama Cipedes.

Asal usul nama Cipedes ini berasal dari air sungai yang diminum oleh rombongan untuk menghilangkan dahaga, namun ternyata air sungai tersebut rasanya sangatlah pedas seperti air cabai, sehingga kata Cipedes sendiri berarti air yang pedas.

Setelah pembukaan padukuhan Cipedes ini, lama kelamaan desa ini pun semakin berkembang dan sudah memiliki tokoh yang dianggap sebagai leluhur desa.

Tokoh tersebut bernama Tumenggung Jagadana dan Eyang Buyut Baki yang makamnya masih ada sampai sekarang.

BACA JUGA:Dry Food atau Wet Food? Mana yang Lebih Baik untuk Kucing?

Desa Cipedes juga mengalami sejarah yang panjang dan kelam dalam perjalanannya pada zaman dahulu.

Masyarakat Desa Cipedes juga sempat merasakan kepedihan zaman penjajahan Belanda, Jepang, dan bahkan pada saat pemberontakan DI/TII.

Untuk menghindari korban dari kekejaman DI/TII yang dahulu disebut sebagai Gorombolan, masyarakat desa pun selalu bersembunyi dan mengungsi ke tempat yang aman.

Walaupun begitu, sekitar tahun 1954 yang menjadi puncak kekejaman DI/TII di Cipedes, semua rumah warga dibakar oleh mereka dan tidak menyisakan apapun.

BACA JUGA:3 Resep Kue Kekinian yang Lagi Viral, Mudah Bisa Bikin Sendiri di Rumah!

Termasuk harta benda yang ada pun tak luput dari jarahan para Gorombolan. Tak sedikit juga korban jiwa yang diakibatkan pemberontakan tersebut.

Pembakaran tersebut terjadi akibat dari perlawanan yang dilakukan oleh warga desa Cipedes yang menolak untuk memberikan makanan, sehingga membuat Gorombolan marah besar.

Sebelum kejadian tersebut, warga desa Cipedes mengungsi ke beberapa daerah yang aman, yaitu ke desa Longkewang, Purwasari dan Garawangi.

Setelah keadaan dirasa aman, para penduduk desa pun kembali pulang ke Cipedes dan melihat rumah mereka semua sudah habis dibakar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: