Sejarah Desa Kertayasa Kuningan yang Sudah Ada Sejak 1780, Dikenal Punya Tanah yang Subur

RADARKUNINGAN.COM - Desa Kertayasa yang terletak di Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan, memiliki sejarah panjang yang kaya dan menarik. 

Berdasarkan sumber tertulis pemerintah desa dan sesepuh, sejarah Desa Kertayasa dimulai pada zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada abad ke-17. 

Pada tahun 1945, wilayah ini dikenal dengan nama Cimindi sebelum kemudian berubah menjadi Sindangagung. 

Desa ini memiliki wilayah yang sangat luas, dengan batas-batas wilayah yang mencakup Desa Ciomas dan Pagundan di sebelah timur, Desa Kaduagung di sebelah selatan, Desa Ancaran di sebelah barat, dan Sungai Cilengkrang di sebelah utara.

BACA JUGA:Sat Res Narkoba Polres Kuningan Ungkap 15 Kasus Penyalahgunaan Selama Maret - Mei 2024

Karena wilayah Cimindi atau Sindangagung terlalu luas, pemekaran wilayah pun dilakukan untuk memudahkan administrasi dan pengelolaan desa. 

Cimindi kemudian mengalami pemekaran menjadi empat wilayah yaitu Sindangagung, Kertayasa, Kertawangunan, dan Babakan Reuma. 

Pada saat itu Desa Kertayasa sendiri langsung dipimpin oleh Bapak Demang Jaya Sasmita pada masa awal pemekarannya.

Nama Kertayasa berasal dari kata “Kerta” yang berarti subur dan “Iyasa” yang berarti tanah masyarakat. Oleh karena itu, Kertayasa berarti “tanah luas milik masyarakat yang subur.”

BACA JUGA:Digelar Setelah Pelantikan, Anggota Panwascam Jalani Tes Bebas Narkoba dan Kejiwaan

Desa Kertayasa terdiri dari 5 kampung yaitu Manis, Pahing, Kaliwon, Puhun, dan Wage. Pada masa kepemimpinan Bapak Suharmi, tepatnya pada tanggal 11 November 1982. 

Desa Kertayasa kembali mengalami pemekaran, dengan Dusun Wage dan Puhun menjadi satu desa baru bernama Desa Mekarmukti.

Sejak berdirinya, Desa Kertayasa telah dipimpin oleh beberapa kepala desa yang berperan penting dalam perkembangan dan kemajuan desa. 

Berikut adalah daftar nama kepala desa yang pernah memimpin Desa Kertayasa dari tahun 1780 hingga saat ini:

Sumber: