Tidak Masuk Surga, Apakah Kucing Bisa Masuk Neraka Setelah Tiada? Ternyata Ini Jawabannya

Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya berikut ini. Untuk jawaban pertanyaan tersebut terdapat dalam hadis yang diceritakan Abu Hurairah. Hadis itu terdapat dalam kitab Tafsir Al Thabari:

“Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua makhluk pada hari akhirat kelak. Yaitu setiap hewan, burung-burung, dan juga manusia. Lalu Allah berkata kepada hewan-hewan dan juga burung, ‘Jadilah kamu tanah’.”

BACA JUGA:Kenali Sebelum Terlambat! Ternyata ini 5 Penyebab Kucing Bersin Terus dan 5 Cara Mengatasinya

BACA JUGA:5 Rekomendasi Lip Tint Terbaik untuk Anak Kuliah: Mendukung Anda Tampil Natural dan Percaya Diri Seharian

Apakah Kucing Bisa Masuk Neraka Setelah Mati?

Jika kucing tidak masuk surga setelah anabul mati, apakah kucing bisa masuk neraka?

Sebenarnya pertanyaan ini telah dijawab oleh dalil di atas, yang berasal dari Kitab afsir Al Thabari, menafsirkan hadits dari riwayat Ibnu Jarir, 24/180 dan dishahihkan oleh al-Albani.

“Allah akan menegakkan qishas antar-semua makhluknya, jin, manusia, dan binatang. Pada hari itu, akan diqishas dari kambing yang tidak memiliki tanduk untuk membalas kambing bertanduk. Hingga setelah tidak tersisa lagi kedzaliman apapun yang belum terbalaskan, Allah berfirman kepada binatang, ‘Jadilah tanah.’ di saat itulah, orang kafir mengatakan, ‘Andai aku menjadi tanah.’” (HR. Ibnu Jarir dalam tafsirnya, 24/180 dan dishahihkan al-Albani).

Pada kesimpulannya, apakah kucing bisa masuk neraka setelah mati? Hewan peliharaan ini tidak akan masuk surga ataupun neraka setelah mati.

BACA JUGA:Mau Punya Burung Merpati? Simak Dulu Tata Cara Memelihara Burung Merpati Berikut Ini!

BACA JUGA:Segera Tanam Dirumah! Inilah 7 Jenis Tanaman Pembawa Keberuntungan Yang Jarang Diketahui

Namun hewan peliharaan ini akan kembali menjadi tanah seperti saat mereka dibentuk oleh Allah SWT.

Hadits yang dikutip dari buku Dahsyatnya Hari Kiamat oleh Ibnu Katsir menyatakan bahwa semua makhluk hidup akan dibangkitkan dan dikumpulkan pada hari kiamat. 

Namun, mereka berkumpul untuk menyaksikan aib anak Adam (manusia), bukan untuk menerima pahala dan hukuman. 

Menurut Abu al-Qasim al-Qusyairi dalam Syarh al-Asma al-Husna, binatang-binatang itu kembali ke tanah setelah dikumpulkan. Anak Adam, yang berbuat dosa selama hidupnya, lalu diembuskan tanah ke mukanya.

Sumber: