Ragnar Oratmangoen Pemain Andalan Shin Tae-Yong, Merana di Level Klub, Disingkirkan dari Groningen

Ragnar Oratmangoen Pemain Andalan Shin Tae-Yong, Merana di Level Klub, Disingkirkan dari Groningen

Ragnar Oratmangoen -Radarkuningan.com-IDN Times - tangkapan layar

BACA JUGA:5 Skuad Termahal di Piala Eropa 2024: Inggris Menduduki Peringkat Pertama!

Oratmangoen juga merupakan keponakan dari Djauhari Oratmangoen yaitu Dubes RI untuk China.

Tidak hanya itu Ragnar juga masih memiliki hubungan kerabat dengan musisi Dharma Oratmangun serta mantan Bupati Maluku Tenggara Barat, Almarhum SJ Oratmangun.

Pemain naturalisasi Ragnar Oratmangoen berkarier profesionalnya dimulai dari klub divisi kedua Liga Belanda, FCC OSS pada musim 2017-2018.

Dia membela SC Cambuur pada 2019-2021, lalu hijrah ke Go Ahead Eagles musim 2021-2022. Kini ia bermain untuk Fortuna Sittard yang dipinjamkan dari FC Groningen.

BACA JUGA:Ingin Kualitas Liga Meningkat, PSSI Dorong Klub Penuhi Standar Lisensi

Namun ada salah satu fakta menarik dari seorang Ragnar Oratmangoen adalah dia merupakan salah satu pemain muslim taat di Timnas Indonesia.

Fakta menarik ini sampai-sampai ia mendapat sebuah julukan Wak Haji Ragnar dari penggemar sepak bola Tanah Air Indonesia.

Ragnar Oratmangoen sebenarnya tidak terlahir sebagai muslim, karena Ia sejak kecil menganut agama lain.

Namun Ragnar mantap mualaf pada usia 15 tahun. Walaupun Ragnar dibesarkan oleh orang tuanya yang memeluk agama lainFaktor lingkungannya memengaruhi Ragnar untuk memilih Agama Islam dan dia bermualaf pada usia 15 tahun.

BACA JUGA:Borneo FC Resmi Datangkan 3 Pemain Baru untuk Mengarungi Liga 1 2024/2025.

Karena ketaatannya Hingga kini Ragnar masi menerapkan, nilai-nilai Islam Ragnar selalu terapkan meski di lapangan.

Contohnya,pada saat minum sambil duduk yang sempat ia bagikan di media sosialnya. Ragnar pun mengatakan dirinya bukan terlahir sebagai Islam.

"Saya tidak terlahir sebagai sebagai muslim. Saya dibesarkan sebagai seorang Kristen. Tetapi, setelah saya tumbuh dewasa, saya menemukan jalan ke Islam," cerita Ragnar.

"Bagi saya, hal-hal yang saya pelajari tentang Tuhan. Teman saya juga sering mengajak ke masjid ketika itu. Mereka mengajarkan saya soal Tuhan," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: