Laporan Dipatuk Ular dan Kebakaran, Damkar Kuningan Di-prank dan Dikentuti Pelapor

Laporan Dipatuk Ular dan Kebakaran, Damkar Kuningan Di-prank dan Dikentuti Pelapor

Petugas Damkar Kuningan di-prank oleh remaja yang melaporkan kejadian dipatuk ular dan kebakaran.-Tangkapan layar/Ist-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Petugas UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kuningan di-prank oleh sekelompok remaja.

Aksi itu, membuat petugas Damkar Kuningan geleng-geleng kepala. Pada remaja itu, mengaku sedang berkumpul di sebuah jalan dekat SMPN 2 Kuningan, Minggu malam, 30 Juni 2024 malam.

Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusumah melalui Danru Piket, Sutardi membenarkan adanya laporan palsu.

Pelapor mengaku bernama Agus, dengan menyertakan RT 03 RW 05 Kelurahan Kuningan, melaporkan adanya keberadaan ular kobra di sebuah kamar yang telah mematuk anak kecil.

BACA JUGA:Atap Rumah Cepat Rapuh? Bisa Jadi Ulah Tikus! Begini 2 Cara Mengatasi Tikus Menggerogoti Kayu Di Rumah

Tak hanya itu, pelapor juga menambahkan telah terjadi kebakaran dengan menyertakan video dan foto Google Map lokasi.

"Ifo prank berawal dari adanya laporan ke call center Damkar, terkait adanya seekor ular kobra di dalam kamar, dan telah mematuk anak kecil," ungkap Andri, kepada radarkuningan.com, Senin, 1, Juli 2024.

Dijelaskannya, setelah mendapat alamat, anggota langsung diterjunkan sambil menunggu kiriman alamatnya melalui google map.

Dari hasil komunikasi, pelapor memberikan keterangan berubah-ubah yang membuat petugas yang menuju lokasi kesal.

BACA JUGA:Panaskan Mesin, Partai Demokrat Kuningan Helat Dikpol Struktur Partai menuju Pilkada Serentak 2024

"Pelapor awalnya bilangnya di daerah dekat Saung Ema. Setelah kita luncur, nomor telpon dimaksud berkelit dan mempermainkan petugas," jelasnya.

Menurut dia, di percakapan telepon juga terdengar suara gelak tawa lebih dari satu orang remaja, terdengar juga bunyi kentut secara berulang-ulang.

"Berulangkali nomor tersebut mendadak tidak bisa dihubungi. Namun, setelah dikonfirmasi beberapa kali."

"Akhirnya ada kesempatan berkomunikasi dengan nomor yang tercantum di pelapor. Sayangnya, isi komunikasi dari pembicaraan via telpon seluler sangat mengejutkan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: