Kuningan Diguncang Gempa Berturut-turut, Bakal Helat Doa Bersama
Doa bersama akan dilaksanakan pasca gempa Kuningan. -Andre Mahardika-radarkuningan.com
RADARKUNINGAN.COM - Gempa magnitude mengguncang bumi Kabupaten Kuningan secara 2 hari berturut-turut.
Akibatnya 35 bangunan dilaporkan rusak ringan. Untuk mengetahui penyebab dan struktur tanah, BMKG Provinsi Jawa Barat langsung memasang alat detektor di dua titik yang menjadi lokasi terkena dampak terparah.
Melalui Kementerian Agama Kabupaten Kuningan, didapat informasi baru akan melakukan penyuratan terkait pelaksanaan doa bersama di setiap kecamatan dan KKM Madrasah Negeri.
Namun, disinggung mengenai arahan PJ Bupati, R ip Hidajat, pihaknya belum mengetahui dan belum menerima intruksi tersebut.
BACA JUGA:Dari Event Hingga Gempa, Kritik Terhadap Pemda Kuningan Terus Bermunculan
"Muhun, Insya Allah pelaksanaan di setiap Kecamatan dan KKM Madrasah Negeri. Serat sedang dikerjakan, Belum mengetahui, coba ke Kabag Kesra," ungkap Drs H Ahmad Sadudin, M.Pd.
Kasubbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuningan, kepada radarkuningan. Minggu, 28 Juli 2024.
Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat yang dikenal luas sebagai pegiat budaya, Abah Sangha Sundana menyayangkan sikap PJ Bupati Kuningan, Rd Iip Hidayat khususnya dan umumnya Pemda setempat yang tidak atau belum melangsungkan doa bersama.
"Itulah kenyataan yg terjadi pada pola pikir daya cipta para pejabat saat ini," ungkapnya.
Dalam penuturannya, dirinya menyarankan agar adanya doa bersama di titik nol kilometer. Tentunya diikuti lintas keyakinan, pejabat, dan masyarakat yang memiliki waktu luang.
"Ada baiknya memang menggelar acara doa bersama lintas keyakinan di titik nol kuningan, dari pejabat, seniman, budayawan juga masyarakat ikut andil sebagai bentuk bukti bakti kpd Gusti dlm meminta perlindungan keselamatan," tuturnya.
Rencananya, Abah bersama para pegiat keagamaan dan tokoh masyarakat, akan melakukan pertemuan untuk diskusi, guna melakukan ritual tolak bala husus kuningan juga Nusantara.
Dirinya mengingatkan, semua elemen jangan lupa akan asal usul purwadakai, agar selaras dengan alam semesta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: