Dari Event Hingga Gempa, Kritik Terhadap Pemda Kuningan Terus Bermunculan

Dari Event Hingga Gempa, Kritik Terhadap Pemda Kuningan Terus Bermunculan

Kritik dilayangkan berbagai elemen terhadap Pemda Kuningan yang masih menyisakan persoalan gagal bayar. -Dokumentasi-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Perayaan berupa ceremony dan event yang digelar di Kabupaten Kuningan kembali menuai respons negatif.

Selain kritik tajam muncul dari pegiat budaya, hal serupa muncul dari Mantan Ketua KNPI Kuningan, Yusup Dandi Asih.

Melalui rilis yang diterima redaksi, Yusuf menyayangkan para pejabat yang gencar mengadakan sebuah acara yang diduga lebih prioritas terhadap hobi dan narsis.

Padahal, kondisi keuangan menuju 3 tahun gagal bayar dan belum terselesaikan. Bahkan belum ada titik terang.

BACA JUGA:Maarten Paes Masih Terganjal di Cas, Penafsiran Bahasa yang Rumit Imbas Hal External Jadi Penentu Nasibnya

"Tak terasa menuju 3 tahun gagal bayar, tapi semoga tak sampai membuat ceremonial perayaan karnaval gagal bayar yang di siarkan mengundang stasiun stasiun TV Nasional"

"Apalagi sampai membuat tugu monumental untuk menyerap finansial yang penuh bual," ungkapnya mengawali, Minggu, 28 Juli 2024.

"Kesejahteraan bukan undian grand price yang di spekulasikan lewat kupon jalan santai pengundian pajak, tapi kesejahteraan adalah perencanaan yang mengevaluasi rekam jejak," sambungnya.

Dikatakannya, Cukup hari-hari ini jadi catatan dan sejarah kelam, karena pertanda sudah muncul dari alam.

BACA JUGA:Ketahui, Ciri Umum dari iPhone HDC, Harganya Kelewat Miring

Dimana menurutnya, Para pejabat, politisi dan tokoh, sedang hobi bersepedah, tapi masyarakat kelas bawah menangis dan berpasrah.

"Para pejabat, politisi dan tokoh sedang hobi lari lari dan "having run", tapi masyarakat kebingungan kesana kemari sampai terheran heran," tambahnya.

Sebagai contoh, beberapa waktu lalu, diadakan sebuah acara yang dikemas dalam pendakian menuju puncak Gunung Ciremai. Dimana, para peserta terlibat, terutama para tokoh yang disebut diatas, berebut mengabadikan momen.

"Para pejabat, politisi dan tokoh berebut selfie menaklukan Gunung Ciremai yang kokoh setiap waktu, tapi masyarakat di bawah banyak yang menepi karena "hahehoh" tergopoh gopoh tak menentu," sambungnya lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: