PSSI Sengaja Tak Maksimal di CAS untuk Kasus Maarten Paes, Oh Ternyata Masih Tersisa Satu Peluang dari...

PSSI Sengaja Tak Maksimal di CAS untuk Kasus Maarten Paes, Oh Ternyata Masih Tersisa Satu Peluang dari...

Maarten Paes punya peluang di FIFA. -Instagram @maartenpaes-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - PSSI baru-baru ini membeberkan fakta terbaru terkait kondisi dan update Maarten Paes di Court of Arbitration for Sport. 

Informasi tersebut diungkap oleh Arya Sinulingga selaku 'Ordal' mengatakan bahwa di pengadilan arbitrase, upaya pihak federasi sepakbola Indonesia belum dilakukan semaksimal mungkin.

"Jadi gini, kan ada batasan di (CAS), ada batas maksimal, nah ini batasnya belum tercapai, kami sedang usaha lagi kesini (FIFA), mana perlu kita ga usaha lagi disini (pengadilan arbitrase)" tandasnya. 

Mengapa tidak maksimal di pengadilan arbitrase? Karena dalam meja sidang, ada banyak batasan dan kemungkinan diluar dugaan yang bisa saja terjadi. Karena penuh dengan hukum yang dinamis.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Kafe Viral dan Hits di Palutungan Kuningan, Punya Spot Foto Instagramable dengan View Ciamik!

Jika dilihat dari pernyataan diatas berarti menyiratkan bahwa federasi sepakbola Indonesia tengah berjuang lewat jalur lain yang lebih realistis untuk kasus Maarten Paes, yaitu lewat FIFA. 

Lalu apakah bisa? Bisa saja karena melalui federasi sepakbola dunia ini mengatur seluruh jenis sepakbola secara global, semuanya lengkap ada disini. 

Selain mengatur jalannya suatu perhelatan besar seperti Piala Dunia, nyatanya Federación Internationale de Football Association, bisa jadi solusi buat para pemain yang punya masalah. 

Nah, kasus Paes ini identik dan erat kaitannya dengan pemain yang bermasalah imbas dari dugaan pelanggaran aturan, terutama terkait regulasi pemain. 

BACA JUGA:3 Alasan Kucing Menghindari Pemiliknya, Ternyata Bukan Karena Benci?

Masalah Maarten Paes bersumber dari pasal FIFA terutama dalam ayat 9 butir 3, berhubung aturannya berasal dari federasi sepakbola dunia, makanya ada peluang untuk menyelesaikan masalahnya. 

Pasal tersebut menjelaskan terkait regulasi pemain yang mengatur berupa "Pemain yang sudah berusia 21 tahun, dianjurkan pindah federasi sebelum 22 tahun dan dianggap jadi warga negara asli"

Sayangnya Paes terlambat pindah, namun ini bukan disengaja, melainkan gegara pandemi COVID-19, dan hal tersebut merupakan kejadian luar biasa yang diluar dugaan, termasuk tidak disengaja. 

Jadi, walaupun dianggap melanggar aturan, nyatanya keterlambatan kiper FC Dallas ini dalam pindah federasi bukan kehendak pribadi, karena ada hal diluar kendali (Corona).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: