Waspada Angin Kencang Tiga Hari Kedepan, Begini Kata BMKG Kertajati

Waspada Angin Kencang Tiga Hari Kedepan, Begini Kata BMKG Kertajati

Petugas Damkar memtotong batang pohon yang tumbang--tangkapan layar video amatir Whatapps

RADAR KUNINGAN - Angin kencang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan, akibatnya, satu pohon Flamboyan setinggi 15 meter roboh dan menutup Jalan Raya Cirebon - Kuningan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun lalu lintas terpaksa dialihkan sementara proses evakuasi berlangsung.

Sementara itu, BMKG merilis kecepatan angin maksimum wilayah Cirebon dan sekitarnya mencapai 26 knot atau 48 kilometer per jam.

Lantas apa yang menyebabkan fenomena angin kencang di wilayah Cirebon dan sekitarnya terjadi belakangan ini.

BACA JUGA:Road to World Champion, Aldi Satya Mahendra Siap Full Gasspoll di Seri Terakhir WorldSSP300 Jerez

Tri Yulianto, prakirawan BMKG Stamet Kertajati mengungkapkan, saat ini terjadi fenomena angin timuran yang diperkuat dengan angin kumbang dari Gunung Ciremai.

“Angin ini berpotensi terjadi pada musim kemarau dan peralihan,” demikian dikatakan oleh Tri Yulianto saat dihubungi via WhatsApp.

Update pada Kamis, 17 Oktober 2024, kecepatan angin di wilayah Cirebon sekitar 26 kilometer per jam.

Kecepatan angin tersebut tentu dapat menyebabkan pohon yang sudah lapuk tumbang.

BACA JUGA:Skenario Timnas Indonesia Raih 15 Poin di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Simak

Angin berembus menuju arah selatan. Pada Perairan Utara Indramayu - Cirebon tinggi gelombang sekitar 0,5 sampai 1,25 meter termasuk kategori rendah.

Dalam rilis juga tercantum peringatan dini untuk tiga hari kedepan. Dimana, masyarakat dihimbau untuk Waspada terhadap peningkatan kecepatan angin di sebagian wilayah Ciayumajakuning dan Sumedang.

Adapun himbauan yang direkomendasikan ialah, waspada cuaca yang signifikan seperti hujan disertai petir pada skala lokal pada sore-malam hari.

Peningkatan kecepatan angin, peningkatan suhu udara maksimum (panas terik) saat siang hari, kelembaban udara rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: