Informasi Pengobatan Tradisional Ida Dayak di Kuningan Dipastikan Hoax

Informasi Pengobatan Tradisional Ida Dayak di Kuningan Dipastikan Hoax

Rencana Pengobatan Tradisional Ida Dayak yang bakal digelar di Kuningan, dipastikan informasi hoax.-Dok-Radar Kuningan

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Pengobatan Tradisional Ida Dayak yang bakal praktek di wilayah Kabupaten KUNINGAN, dipastikan tidak benar atau hoax.

Informasi yang menyesatkan tersebut, diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kuningan Ucu Suryana melalui Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Anwar Nasihin.

Menurut Anwar Nasihin, tidak ada jadwal maupun rencana pengobatan tradisional Ida Dayak bakal digelar di Kuningan.

Baru-baru ini, beredar informasi mengenai pengobatan tradisional Ida Dayak yang diklaim mampu menyembuhkan berbagai penyakit. 

BACA JUGA:40 Persen Lampu PJU Kuningan Caang Mati, Kabid Prasarana dan Perparkiran Dishub: Anggaran Kami Terbatas

Selain klaim yang meragukan itu, ditemukan pula modus penipuan online yang mengatasnamakan Ida Dayak melalui akun media sosial palsu.

Di salah satu postingannya, bahwa Ida Dayak akan melakukan pengobatan di Horison Tirta Sanita Hotel Kuningan pada 4-5 Februari 2025 mendatang. 

Informasi ini diunggah di salah satu akun Instagram palsu, seperti @ida.dayak7 dan @ida_dayak7, yang mengarahkan pengikutnya untuk mendaftar melalui situs idadayakofficial.aprov.my.id.

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Anwar Nasihin menegaskan, bahwa informasi ini adalah hoaks. 

BACA JUGA:4 Cara Sederhana untuk Memanaskan Sepeda Motor yang Baik dan Benar

"Tidak ada jadwal pengobatan Ida Dayak di Kabupaten Kuningan, apalagi di Horison Tirta Sanita Hotel Kuningan. Ini murni modus penipuan untuk mencuri data pribadi masyarakat," tegas Anwar Nasihin.

Beberapa akun Instagram seperti @ida.dayak7 dan @ida_dayak7 diketahui mengarahkan pengikutnya ke situs idadayakofficial.aprov.my.id untuk melakukan pendaftaran. 

Situs ini meminta data pribadi seperti nama lengkap, kota, jenis kelamin, dan nomor Telegram. 

Lebih berbahaya lagi, saat proses pendaftaran dilanjutkan, situs ini akan meminta kode OTP dari Telegram kepada pengguna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: