Bohong Besar, Asisten Shin Tae-yong Ungkap Fakta yang Sebenarnya di Timnas Indonesia

Bohong Besar, Asisten Shin Tae-yong Ungkap Fakta yang Sebenarnya di Timnas Indonesia

Kim Jong-jin yang merupakan asisten pelatih Shin Tae-yong, blak-blakan mengenai apa yang terjadi di balik pemecatan STY sebagai pelatih Timnas Indonesia.-Tangkapan layar-Youtube @deddycobuzier

BACA JUGA:Potensi Tanah Longsor Susulan di Desa Cimara Masih Mengancam, BPBD Kuningan Waspada

Namun banyaknya pemberitaan yang menyudutkan Shin Tae-yong, membuatnya harus memberikan penjelasan yang sebenarnya terjadi.

Jin mengaku, pemberitaan tentang adanya insiden di ruang ganti atau Shin Tae-yong yang merupakan sosok pelatih diktator, semuanya tidak benar.

Begitu juga dengan surat pemecatan dari PSSI yang diantarkan Manajer Timnas Indonesia, Sumardji kepada STY.

Jin mengaku, dalam surat tersebut tidak dijabarkan alasan pemecatan STY secara mendetail.

BACA JUGA:Punya Peluang Besar, Mantan Kepala DPPKBP3A Ini Jadi Calon Kuat Penjabat Sekda Kuningan

Namun yang dia ketahui, surat pemecatan tersebut belum ditandatangi oleh Shin Tae-yong hingga sekarang ini.

"Yang saya tahu, dia (STY) belum menandatangani suratnya (Surat Pemecatan) hingga sekarang," ungkapnya.

Dijelaskan lebih lanjut, staf kepelatihan Shin Tae-yong baru diberitahu tentang pemecatan, dua jam setengah sebelum pengumuman resmi oleh PSSI.

"Jadi semuanya dilakukan di hari yang sama (Senin, 6 Januari 2025)," tegasnya.

BACA JUGA:Peduli Korban Tanah Longsor dan Kebakaran, Fraksi PKS Salurkan Bantuan

Seperti diberitakan sebelumnya, STY resmi tidak lagi menjadi pelatih Timnas Indonesia, setelah diberhentikan oleh PSSI.

Lewat konferensi pers, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebutkan, adanya dinamika yang tidak dijabarkan secara mendetail sehingga pemecatan harus dilakukan.

"Pak Mardji sudah bertemu pelatih Shin Tae-yong tadi pagi. Surat menyuratnya akan diproses, dan kerja sama telah berakhir. Kami ucapkan terima kasih atas kontribusinya," ucap Erick, Senin 6 Januari 2025.

Selain itu, Erick menyebut perlunya perubahan di tim nasional untuk mencapai visi yang lebih sesuai dengan kebutuhan saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: