Pencarian Hari Kelima Masih Nihil, Tim SAR Sisir Sungai Kuningan-Cirebon

Upaya pencarian Akbar (10), bocah yang tenggelam di anak Sungai Cikadongdong, Desa Sadamantra, Kabupaten Kuningan, terus dilakukan hingga hari kelima.--Radar Kuningan
KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Pencarian hari kelima Rabu (19/3), korban tenggelam di Sungai Cikadongdong, Desa Sadamantra, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten KUNINGAN, belum membuahkan hasil.
Upaya pencarian Akbar (10), bocah yang tenggelam di anak Sungai Cikadongdong, terus dilakukan oleh Tim SAR Gabungan.
Dibantu BPBD, Basarnas, TNI, Polri, serta relawan, pencarian korban telah diperluas hingga ke wilayah Kabupaten Cirebon, namun hingga kini korban belum ditemukan.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, Indra Bayu Permana, pencarian yang dimulai sejak Sabtu (15/3) terus menghadapi kendala.
BACA JUGA:ILEGAL, Listrik PJU Disalahgunakan di Empat Desa, Beban Pemda Kuningan Membengkak 3 Kali Lipat
Curah hujan tinggi dan arus sungai yang cukup deras, menghambat tim dalam mencari keberadaan tubuh korban.
Upaya pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan sampai ke wilayah kabupaten tetangga. Pihaknya akan terus melakukan pencarian sampai hari ketujuh.
"Kami telah melakukan pencarian sejak hari pertama, dengan menyusuri titik awal korban tenggelam hingga ke beberapa jembatan utama di Kuningan dan Cirebon. Namun, upaya pencarian hingga sore itu belum ada tanda-tanda keberadaan korban," ujar Indra Bayu saat memberikan keterangan pers.
Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu siang (15/3) saat Akbar dan lima temannya bermain di sekitar anak sungai setelah menerbangkan burung merpati.
BACA JUGA:Puluhan Sopir Bus di Terminal Kuningan Dicek Narkoba, Ini Hasilnya
Saat hujan turun, bocah malang itu diduga tergelincir dan terbawa arus deras.
Saksi mata menyebut, tubuh Akbar langsung tenggelam tanpa ada upaya berenang, membuat teman-temannya panik dan segera melaporkan kejadian tersebut.
Sejak saat itu, tim gabungan melakukan upaya pencarian dengan berbagai metode, termasuk penyelaman, penyisiran darat, dan pemantauan dengan drone.
Namun, derasnya arus sungai serta kondisi medan yang sulit menjadi tantangan besar dalam proses evakuasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: