Harga Kedelai Terus Melambung, Diskopdagperin Jamin Stok Aman

Harga Kedelai Terus Melambung, Diskopdagperin Jamin Stok Aman

Pedagang tahu tempe di Pasar Cilimus terpaksa menaikkan harga dagangannya seiring dengan harga kedelai yang terus melambung.-M Taufik-Radar Kuningan

KUNINGAN, RADAR KUNINGAN.COM - Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) Kabupaten Kuningan memastikan stok kacang kedelai aman.

Stok kacang kedelai yang merupakan bahan baku tahu tempe, di Kabupaten Kuningan keberadaannya masih aman meskipun harga terus melambung.

Kepala Diskopdagperin Kabupaten Kuningan U Kusmana melalui Kabid Perdagangan Asep Tomy mengatakan, pihaknya terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pengurus Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Kopti) Kuningan terkait persoalan kenaikan harga kedelai saat ini. 

Diakui, kenaikan harga kedelai yang kini sudah di kisaran Rp14.500 per kilogram cukup berdampak pada kelangsungan usaha tahu dan tempe di Kabupaten Kuningan.

BACA JUGA:Peringati Hari Pahlawan, M Nurdin Beri Layanan Kesehatan Gratis

BACA JUGA:DEEP: Partisipasi Anak Muda Sangat Menentukan Masa Depan Demokrasi Indonesia

"Hasil komunikasi kami dengan pengurus Kopti, meskipun terjadi kenaikan harga kedelai namun stoknya masih sangat aman. Memang ada keluhan dari para pengusaha tahu tempe, namun tidak sampai menyebabkan mereka berhenti operasi," ungkap Tomy kepada Radar Kuningan, Kamis 10 November 2022.

Adapun kebutuhan kedelai di Kabupaten Kuningan, kata Tomy, rata-rata antara 60 hingga 80 ton per hari. 

Jumlah tersebut, kata dia, sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan usaha tahu dan tempe di seluruh wilayah Kabupaten Kuningan.

"Kacang kedelai tersebut dikirim dari Bulog langsung ke Kopti untuk didistribusikan ke para pengusaha tahu-tempe. Alhamdulillah sampai saat ini pasokan masih lancar dan stok masih sangat cukup," tegas Tomy.

BACA JUGA:Berikan Kejutan Akhir Tahun, Yamaha Hadirkan Produk Terbaru FreeGo 125 Connected

BACA JUGA:Kabupaten Kuningan Raih Peringkat 2 di Porsenitas IX

Tomy memastikan usaha tahu tempe di Kabupaten Kuningan masih normal. Hanya saja, kenaikan harga kedelai saat ini membuat para perajin tahu tempe harus memutar otak untuk menyiasati agar usahanya tidak rugi ataupun bangkrut.

"Ada yang menaikkan harga, ada juga yang memperkecil ukuran bahkan melakukan dua cara sekaligus. Ini untuk menyiasati usaha mereka agar tetap jalan, namun tidak sampai harus mengalami kerugian," ujar Tomy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: