Tujuh Hari Dicari Tak Ketemu, BPBD Kuningan Resmi Hentikan Pencarian Wanita Hanyut di Sungai

Tujuh Hari Dicari Tak Ketemu, BPBD Kuningan Resmi Hentikan Pencarian Wanita Hanyut di Sungai

BPBD Kuningan secara resmi nenghentikan operasi pencarian korban hanyut di sungai, Selasa 14 Maret 2023.--

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM- Eha Siti Sulaeha menambah daftar warga yang hilang terbawa arus sungai dan tak ditemukan. Jika sebelumnya, Sarka, warga Galaherang, Kecamatan Maleber,  yang diduga hanyut di Sungai Cisanggarung tak ditemukan hingga sekarang, Eha terbawa arus sungai Sisinduk, anak sungai Cisanggarung juga hilang tanpa jejak.
 
Upaya pencarian terhadap para korban juga sudah maksimal. Sesuai prosedur, pencarian dilakukan selama tujuh hari. Kendati sudah menggunakan segala cara selama sepekan, namun jejak Eha tak jua terdeteksi oleh tim pencari.
 
 
Nah, setelah bekerja keras selama tujuh hari mencari seorang warga yang hanyut, akhirnya BPBD Kuningan secara resmi menghentikan operasi pencarian, Selasa sore 14 Maret 2023.
 
Seluruh personel BPBD, Basarnas dan relawan langsung ditarik dari posko utama pasca pengumuman penghentian operasi ESAR tersebut 
 
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana membenarkan jika operasi pencarian terpaksa dihentikan. Secara resmi BPBD menghentikan Operasi ESAR hari Selasa lalu, usai tujuh hari pencarian korban. 
 
 
"Operasi ESAR untuk mencari korban, sudah kami hentikan. Namun tidak menutup kemungkinan operasi kembali dilanjutkan jika ada permintaan keluarga dan pemdes," ujar Indra Bayu, Kamis 16 Maret 2023.
 
Selama operasi pencarian, tim penyelamat tak berhasil menemukan tubuh Eha Siti Sulaeha, warga Blok Pasirbungur Dusun Salasa, RT003 RW001Desa Cipakem Kecamatan Maleber
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
 
Padahal tim gabungan sudah menyusuri sepanjang sungai dan juga bantarannya hingga puluhan kilometer.
 
 
Wanita berusia 27 tahun tersebut hilang terseret arus sungai Sisinduk, anak sungai Cisanggarung, Rabu sore 8 Maret 2023. Eha terpeleset dan terbawa derasnya air sungai saat asyik merekam arus sungai yang membelah desanya.
 
Sore itu korban melakukan aktivitas merekam sungai dari atas jembatan. Namun saat dipanggil kakaknya, Solihin, Eha mendadak terpeleset dan terjatuh ke sungai.
 
Sejak dinyatakan hilang terbawa arus sungai, upaya pencarian langsung dilakukan. Bukan hanya oleh warga setempat melainkan juga petugas dan tim relawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan.
 
 
Indra mengatakan, proses pencarian dilakukan tim petugas gabungan. Sejak awal, banyak tim yang terlibat mulai dari aparat desa, polisi, tentara, relawan hingga Basarnas Cirebon.
 
“Pencarian hari pertama kita belum menemukan hasil. Kita hentikan pencarian saat menjelang malam, sebab tidak memungkinkan untuk dilaksanakan saat kondisi gelap,” kata Indra.
 
Lalu pada pencarian hari kedua, ada beberapa tim yang diterjunkan untuk penyisiran di sepanjang aliran sungai dan darat. Ada tim body rafting dan tim mobilisasi, masing-masing fokus lari arah yang diberikan saat mapping.
 
 
“Terdapat 13 orang dari petugas gabungan, melakukan penyisiran dari titik nol lokasi kejadian korban hanyut. Penyusunan dilakukan hingga menjelang petang, namun masih belum menemukan hasil,” papar dia.
 
Saat penyisiran hari kedua, lanjutnya, jarak yang ditempuh sejauh 2,6 kilometer. Personel gabungan yang terbagi menjadi tim air dan tim darat, melakukan pencarian dari titik awal Sungai Sisinduk hingga titik di pertemuan Sungai Srigading dengan Sungai Cisanggarung.
 
 
Hari keempat, kelima, keenam dan ketujuh,  pencarian korban dilanjutkan. Namun hingga batas akhir waktu pencarian, tim gabungan tidak berhasil menemukan korban. "Akhirnya dengan berat hati, kami menghentikan operasi tepat di hari ketujuh," jelas mantan Camat Subang tersebut 
 
Indra memaparkan kendala yang dihadapi selama proses pencarian korban. Yakni kondisi sungai yang berbatu, dengan arus dan debit air sungai yang turun. Hal ini tentu saja menyulitkan tim river boat dan tim body rafting dalam melakukan pencarian. (Agus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: