Pertama di Wilayah Ciayumajakuning, 35 Siswa SMP di Kuningan Ikuti Program Pembinaan Karakter ala Semi Militer
Sebanyak 35 siswa tingkat SMP dari berbagai sekolah di Kabupaten Kuningan mengikuti program pembinaan karakter semi militer yang digelar Kodjm 0625/Kuningan yang dibuka Bupati Dian Rachmat Yanuar, Senin 19 Mei 2925. --
KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM– Sebanyak 35 siswa tingkat SMP dari berbagai sekolah di Kabupaten Kuningan nampak semangat mengikuti program pembinaan karakter semi militer yang digelae Kodjm 0625/Kuningan.
Kegiatan yang mendapat perhatian masyarakat ini berlangsung selama dua minggu di kawasan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kuningan, yang terletak di Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya.
Program ini merupakan hasil sinergi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kuningan dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0615/Kuningan.
Kegiatan ini menjadi pionir di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan), dan dijalankan sebagai bentuk implementasi gagasan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
BACA JUGA:Dorong UMKM di Kuningan Naik Level, Anggota DPRD Jabar Ini Gencar Sosialisasi Perda Ekonomi Kreatif
BACA JUGA:Tertutup Material Longsor, Jalan Penghubung Cipasung-Subang Lumpuh
Acara pembukaan yang digelar pada Senin pagi 19 Mei 2025 turut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Dandim 0615/Kuningan Letkol Kiki Wiryawan, Kapolres Kuningan AKBP Ali Akbar.
Juga Wakil Ketua DPRD Saw Tresna Septiani SH, Kepala Disdikbud Uu Kusnama SSos MSi, Pelaksana Tugas Kepala BKPSDM Drs Ucu Suryana MSi, Penjabat Sekda Beni Prihayatno SSos MSi, dan Ketua KPAID Cirebon.
Bupati Kuningan, Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, yang membuka kegiatan ini menegaskan bahwa pendidikan karakter menjadi solusi atas berbagai tantangan zaman yang kian kompleks.
“Saya bersama Pak Dandim dan Pak Kapolres hadir langsung membuka program ini karena kami prihatin dengan fenomena kenakalan remaja. Harapannya, melalui pembinaan ini, anak-anak dapat mengalami perubahan positif,” ujar Dian.
BACA JUGA:Musibah Keempat Kali, Longsor Kembali Terjadi di Selajambe
BACA JUGA:Morning Walk for Humanity Siap Ramaikan Pandapa Paramarta, Layanan Kesehatan Gratis Disiapkan
Ia juga menekankan bahwa peserta yang terlibat bukanlah siswa bermasalah, melainkan mereka yang perlu diperkuat kembali pemahaman nilai moral, tidak hanya oleh siswa sendiri, tetapi juga oleh orang tua dan masyarakat.
“Kita seringkali hanya fokus pada prestasi akademis dan melupakan pentingnya kecerdasan sosial, kemampuan berinteraksi, serta nilai empati. Padahal, semua itu sangat krusial dalam membentuk karakter anak,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
