KUNINGAN-Keluarga besar Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kabupaten Kuningan berduka, salah satu santri terbaiknya Ananda Muhummad Rozien (Kelas XII IPA) , Jumat malam ( 6/8) meninggal dunia akibat ditikam preman bertato di Jl DR Cipto, Kota Cirebon. Afriadi selaku Humas Pondok Pesantren Husnul Khotimah, kepada radarkuningan.com mengatakan, Isakan tangis yang begitu mendalam menyelimuti Pondok Pesantren Husnul Khotimah. “Almarhum Rozien yang terkenal dengan baktinya kepada orang tua dan tidak mau menyusahkan orang tua kini harus mendahului kami lebih dulu,” katanya. Dijelaskan Afriadi, Sabtu dinihari (7/9), pukul 03.00 WIB, jenazah Almarhum Muhammad Rozian disalatkan. Hampir seluruh santri ikut menshalatkan. Semua terisak, apalagi tatkala ibundanya memberikan sambutan. “Ibunya mengatakan bahwa beliau bersaksi bahwa anak-anaknya mencintai Ponpes Husnul Khotimah dan apa-apa yang di dalamnya. Beliau bersaksi bahwa anaknya adalah anak yang berbakti kepada orangtua,” jelasnya. Di akhir hidupnya, Masih kata Afriadi, sosok almarhum tidak mau menyusahkan orangtua. Itu terbukti dirinya (almarhum, red) yang meminta menunggu ibunya di seberang jalan. “ Maksud almarhum, biar dia yang nyamperin ibunya, biar mobil yang membawa ibunya tidak berputar lagi. Tapi, seseorang yang tidak bertanggungjawab tiba-tiba melukainya hingga ia harus dibawa ke rumah sakit. Singkat cerita Kak Rozian harus dipulangkan ke Kalimantan, ah tidak... dia dipulangkan bukan ke kalimantan, tapi ke surga,”ujarnya. Subhanallah, walau dalam kondisi duka yang mendalam, ibunda Rozien masih sempat menitipkan permintaan terakhir putranya. “ Ini bingkisan (oleh-oleh, red) untuk dibagikan ke teman-teman kamar Almarhum Rozien. Ternyata itu adalah oleh-oleh terakhir dari almaruhum. Ia meminta ibunya untuk membawakan oleh-oleh buat teman-temannya. Semoga Allah mengampuni dosanya, menerima setiap amal ibadahnya dan dijadikan syahid dijalanNya. Aamiin,”pungkasnya. (muh/rdh)
Almarhum Rozien Dikenal Sosok yang Tak Mau Menyusahkan Orangtua
Sabtu 07-09-2019,10:43 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :