Agus Joko Pramono, Putera Daerah dari Kuningan yang Menjadi Wakil Ketua KPK

RADARKUNINGAN.COM - Setelah Kakorlantas dan Menteri Perhubungan mendapat kepercayaan menjadi pejabat negara, satu lagi putra daerah dari Kabupaten Kuningan yang mendapat kepercayaan.

Adalah Agus Joko Pramono berhasil terpilih sebagai wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029.

Melalui pemungutan suara, Agus Joko Pramono memperoleh 39 suara dari semua anggota Komisi III DPR yang hadir pada rapat pleno hari ini di Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Agus Joko Pramono dipilih setelah melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang disusul dengan pemungutan suara pimpinan KPK periode 2024-2029 tersebut.

BACA JUGA:Ular Masuk Mesin Cuci, Evakuasi Jadi Tontonan Warga

Adik Ipar Agus, Daswa mengungkapkan dan membenarkan bahwa Agus Joko Pramono pernah tinggal dan mengenyam bangku pendidikan di Kabupaten Kuningan.

"Beliau lahir di Palembang, kemudian pas usia SMP, bapaknya meninggal, beliau pulang ke Kuningan. Bapaknya dari Jogja, Ibunya asli Bandorasa."

"Bapaknya ceritanya merantau ke Palembang, ketemu dengan Ibu disana, menikah dan lahir empat bersaudara, Pa Agus anak kedua," ungkapnya kepada radarkuningan.com, Jumat, 22 November 2024.

"Sebenernya Sejak SMP sudah di Kuningan, tapi mulai sekolah di Kuningan ya SMA, di SMANDA," imbuhnya.

BACA JUGA:Terkesima Damkar Kuningan, Rokhmat Ardiyan Upayakan Peningkatan Sarana dan Kesejahteraan Personel

Selain itu, Daswa mengatakan, rumah yang dihuni sewaktu di Kuningan masih ada dan kini ditempati oleh keluarga lainnya.

"Rumahnya juga masih ada, rumah orangtuanya, di Bandorasa Wetan. Tapi sudah tidak ditempati, kan ada dua rumah, ada rumah Karuhun, rumah Ibunya, yang sekarang ditempati oleh Tante. Kalau yang satu lagi, ada di Cirebon," katanya.

Disinggung mengenai adanya salah satu anggota keluarga yang menjadi pejabat di KPK, Daswa mengaku bangga dengan pencapaian Agus.

Namun, di sisi lain, dirinya tidak menyangka dengan jabatan Agus. Pasalnya, jikalau bertemu, jarang sekali membahas pekerjaan.

Sumber: