BMKG Prediksi Kemarau Hingga Pertengahan November

Kamis 03-10-2019,18:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN-Hasil pemantauan citra satelit Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau di Kabupaten Kuningan tahun ini akan berlangsung hingga pertengahan November mendatang. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Agus Mauludin melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik Ayip Sutrisno mengatakan, prediksi tersebut mundur antara 10 hingga 20 hari dari perkiraan sebelumnya. Dikatakan, selama Oktober ini belum terlihat ada tanda-tanda awan pertanda musim hujan akan datang. \"Prediksi BMKG musim hujan baru akan tiba di sekitar tanggal 10 hingga 20 November. Bahkan untuk beberapa daerah di wilayah Kuningan Timur ada kemungkinan hujan baru akan terjadi pada bulan Desember,\" ungkap Ayip kepada Radar Kuningan. Atas kondisi ini, Ayip mengimbau kepada masyarakat untuk semakin bijak dalam menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari. Ayip juga mengajak seluruh warga Kuningan terutama yang terdampak kekeringan pada kemarau tahun ini untuk melakukan hal-hal keagamaan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa memohon agar hujan segera turun, salah satunya dengan melaksanakan salat istisqa. \"Meskipun prediksi BMKG menyatakan musim hujan masih satu bulan lebih, namun tidak ada salahnya kita melakukan ikhtiar memohon bantuan Allah SWT untuk menurunkan hujan lewat salat istisqa. Atau bisa juga melalui hal-hal kearifan lokal lainnya,\" ujar Ayip. Lebih lanjut Ayip mengatakan, terkait dampak kemarau tahun ini sudah ada sepuluh desa di tujuh kecamatan yang melaporkan mengalami kekeringan hingga masyarakatnya mengalami krisis air bersih. Yaitu Desa Cihanjaro, Simpayjaya dan Sukasari di Kecamatan Karangkancana, Desa Cileuya di Kecamatan Cimahi, Desa Kawungsari di Kecamatan Cibeureum, Desa Baok di Kecamatan Ciwaru, Desa Giriwaringin di Kecamatan Maleber, Desa Cibulan di Kecamatan Cidahu dan Desa Kertayasa serta Kertawana di Kecamatan Kalimanggis. Enam desa di antaranya sudah mendapat penanganan BPBD dengan rutin mengirimkan bantuan air bersih hingga memberikan bantuan pembuatan sumur bor dan pompanisasi. Adapun desa lainnya, Ayip mengaku pihaknya baru menerima laporan kemarin dan kini tengah dilakukan assessement petugas BPBD ke lokasi. \"Dari enam desa yang sudah mendapat penanganan kami, tidak semuanya dibantu distribusi air, melainkan salah satunya yaitu Desa Kawungsari bantuannya berupa pembuatan sumur bor dan pompanisasi. Sementara tiga desa yang kini tengah kita lakukan assessement ternyata hari ini (kemarin. red) sudah dibantu pengiriman air oleh Korpri Kabupaten Kuningan,\" ungkap Ayip diamini petugas Pusdalops Avo Juhartono. Ayip menambahkan, hingga saat ini pihaknya sudah menyalurkan sekitar 830.000 liter air bersih untuk daerah krisis air bersih tersebut. Diakui, pendistribusian air bersih tersebut tidak dilakukan sepenuhnya oleh BPBD melainkan ada partisipasi instansi lain di antaranya PDAM Kuningan, Baznas, Ponpes Husnul Khotimah, Polres, Korpri, AMCF Bandung, Komunitas Kijang dan yang terbaru komunitas Jeep Kuningan Raya (JKR) yang siap memasok kebutuhan air bersih warga Desa Baok. \"Karena keterbatasan personel dan armada kami, alhmadulillah distribusi air bersih mendapat bantuan dari instansi dan komunitas yang peduli terhadap bencana kekeringan di Kabupaten Kuningan. Dengan kondisi musim kemarau yang diprediksi masih berlangsung lama, kami juga membuka partisipasi pihak lain untuk ikut membantu mendistribusikan air bersih untuk daerah yang mengalami krisis air bersih lainnya. Namun sebaiknya, sebelum melakukan pengiriman air bersih terlebih dahulu dilakukan koordinasi dengan BPBD agar pengiriman bisa dilakukan tepat sasaran dan dilakukan kontinu sesuai kebutuhan masyarakatnya,\" pungkasnya. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait