KUNINGAN-Nama KH Oban Sobani SAg MSi cukup terkenal di Kabupaten Kuningan. Hampir semua masyarakat Kota Kuda mengenal sosok Kiai Oban, sebagai dai dengan ceramah yang menyejukan hati. Supel, sederhana, dan penuh humor, itulah yang menjadi ciri khas dari Kiai Oban. Ditambah lagi gayanya yang berbeda, membuat Kiai Oban kebanjiran order. Sehari-hari, pria asal Cibingbin itu dikenal sebagai dai yang mampu menghipnotis pendengarnya. Ketuka menyampaikan ceramah, Kiai Oban tak bertele-tele. Dengan bahasa sehari-hari yang lugas dan mudah dimengerti, ceramahnya mudah dicerna oleh jamaah. Bukan hanya itu, setiap ceramah, Kiai Oban tak lupa menyelipkan guyonan yang membuat jamaah yang mengundangnya enggan beranjak dari tempat duduknya. Tak heran jika kemudian banyak undangan untuk memberikan ceramah di berbagai tempat. Seabrek undangan diterima pria yang akrab dipanggil Pak Kiai Oban itu datang seantero Kuningan dan daerah tetangga. Bahkan dalam waktu dekat, Oban diundang untuk ceramah di Jakarta dan Depok. Dan selama bulan Maulid Nabi ini, Kiai Oban harus ceramah di 55 tempat dengan lokasi yang berbeda-beda. Dalam sehari, dia bisa ceramah di dua tempat, tergantung dari jadwal undangan yang diterimanya. Seperti Sabtu (9/11). Kiai Oban harus mengisi ceramah di acara walimatul Syafar di rumah Elon Carlan MPd, Kabid PAUD/Dikmas pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan. Malamnya, Kiai Oban ceramah di Luragung Landeuh, Kecamatan Luragung dalam acara Nada dan Dakwah memperingati Maulid Nabi. Selepas itu, dia kembali harus mengisi ceramah di tempat lain termasuk di Desa Cipeujeuh Wetan, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, tanggal 20 November mendatang dalam rangka peringatan Maulid Nabi. “Alhamdulillah saya diberi kesehatan sehingga masih bisa bertemu dengan jamaah. Kalau undangan untuk ceramah, ada 55 undangan. Saya berusaha untuk memenuhi semua undangan itu karena tidak ingin mengecewakan masyarakat,” katanya. Kiai Oban tak menampik jika banyak undangan ceramah yang terpaksa ditolaknya, lantaran jadwalnya sudah padat. Sejauh ini dirinya tak merasa kesulitan dengan kepadatan jadwal ceramah meski tidak memiliki asisten pribadi yang mengatur jadwalnya. “Selama ini berjalan lancar meski saya tidak mempunyai asisten pribadi. Yang penting ada jadwal kosong dan ada undangan, Insya Allah saya akan datang. Saya mendapat undangan dari Jakarta dan Depok. Yang terdekat saya harus ceramah di Majalengka,” papar Kiai Oban yang juga PNS di Kementrian Agama Kabupaten Kuningan tersebut. Selama menjadi dai, lanjut Kiai Oban, dirinya tidak pernah memasang tarif ceramah. Semua diserahkan kepada pengundangnya. Dia sama sekali tidak menentukan harus dibayar berapa. “Kalau soal itu (tariff ceramah, red), saya enggak mematok harus segini atau segitu. Tergantung keikhlasan pengundangnya saja. Mau dikasih berapa, saya terima dengan lapang dada dan hati ikhlas. Sebab sudah menjadi tugas saya untuk menyejukan hati umat melalui ceramah. Saya tak pernah memikirkan berapa bayaran sekali ceramah,” tegas Kiai Oban seraya membetulkan letak sorbannya. Sementara Elon Carlan mengatakan, dirinya kerap mengundang Kiai Oban jika ada kegiataan keagamaan di dinas atau pribadi. Menurut Elon, cara penyampaian ceramah Kiai Oban dan bahas yang digunakan, sangat mudah dicerna dan dimengerti jamaah. “Beliau sosok dai yang sangat humanis dan ceramahnya mudah dimengerti. Jadi, saya sering mengundangnya jika ada kegiataan keagamaan terutama bersifat pribadi,” sebut Elon yang akan umroh ke Tanah Suci, hadiah dari Pemprov jawa Barat sebagai PNS Berprestasi Tingkat Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (ags)
KH Oban Sobani Bikin Jamaah Betah dengarkan Ceramah, Tak Pernah Tentukan Tarif
Senin 11-11-2019,14:00 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :