Agha Si Bocah Ajaib, Peraih Medali Emas Piala Anton Lesiangi

Rabu 20-11-2019,13:26 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN-Kecil-kecil cabai rawit. Pepatah ini layak di sematkan untuk karateka cilik Muhammad Agha Fauzan Kaharani (7) yang berhasil meraih medali emas dalam kejuaraan karate tingkat nasional Kwarnus Cup dan Piala Anton Lesiangi di Sport Hall Kampus UPI Bandung belum lama ini. Agha yang masih duduk di bangku kelas 1 SDIT Al Multazam, Jalaksana, berhasil menjadi juara pertama kelas kumite perorangan kategori pra usia dini. Putra bungsu pasangan Asep Kuhro dan Nia Kurniasih dari Kelurahan Cirendang tersebut, berhasil mengalahkan lawan dari Bandung di pertandingan final. \"Terakhir lawan dari Bandung. Lumayan berat, tapi bisa saya kalahkan,\" ujar Agha bangga di sela-sela latihan rutin Sekolah Karate Kuningan (SKK) di Pandapa Paramartha, Minggu (17/11). Agha mengaku sangat senang di pertandingan tersebut bisa menyumbangkan medali emas untuk kontingen Jawa Barat hingga masuk peringkat 3 setelah kontingen Kalimantan Selatan dan Jawa Timur. Bahkan, raihan medali emas tersebut menjadi kado ulang tahunnya yang beberapa hari sebelumnya dia genap berusia 7 tahun. Keberhasilan Agha menjadi juara karte di tingkat nasional tak luput dari dukungan penuh kedua orang tua serta bimbingan kakak-kakaknya yang juga atlet karate. Menurut sang ibu Nia Kurniasih, meski Agha terbilang masih kecil namun punya semangat tinggi dalam berlatih dan mengejar cita-cita menjadi juara. \"Padahal dia belajar karate di SKK ini baru tiga minggu. Informasi kejuaraan tingkat nasional di Bandung, menjadi semangat Agha untuk berlatih didampingi kedua kakaknya berlatih setiap sore sepulang sekolah. Alhamdulillah, dari latihan tersebut membawa Agha meraih juara pertama dan membawa pulang medali emas, sampai-sampai gurunya menyebut Agha si bocah ajaib,\" ungkap Nia didampingi suaminya Asep Kuhro kepada Radar Kuningan. Nia mengatakan, selama ini dia dan suaminya tidak pernah memaksa anak-anaknya berlatih karate dengan keras apalagi menuntut mereka menjadi juara. Yang terpenting, kata Ani, ketiga anak-anaknya yaitu Ratu Salma Salsabilla (17) dan Ratu Siti Aulia Al Azhar (12) serta si bungsu Agha, bisa menyalurkan bakat dan hobinya tanpa mengganggu aktivitas sehari-harinya sebagai pelajar. \"Kami hanya memberikan dukungan, selama itu dinilai positif kami fasilitasi. Kami tidak memaksa mereka untuk menjadi juara, karena yang terpenting adalah mereka berusaha sekuat tenaga yang mereka punya. Kalaupun mendapat juara, itu adalah bonus dari kerja keras mereka. Sedangkan kalau kalah, mereka tetap menjadi juara di hati kami,\" ungkap Ani yang sehari-hari berdinas di Disperindag Kuningan. Terbukti, ketiga anaknya tidak hanya berprestasi baik di sekolah maupun di olah raga karate. Selain Agha, dua anak perempuannya yaitu Salma dan Aulia masing-masing pernah menjadi juara pada beberapa kejuaraan karate baik tingkat lokal, regional bahkan nasional. \"Alhamdulillah, di Kejuaraan Piala Anton Lesangi kemarin Agha dapat medali emas dan kakaknya yang pertama meraih medali perunggu. Sedangkan yang tengah meski tidak dapat medali, tapi pada Kejuaraan Karate dua tahun lalu dapat medali juga,\" ujar Ani bangga. Ani pun mengucapkan terima kasih atas bimbingan para pelatih di SKK yang telah menggembleng ketiga anaknya mendalami olah raga bela diri karate hingga bisa berprestasi. Dengan berlatih karate, kata Ani, telah banyak memberi pengaruh positif untuk anak-anaknya terutama dalam kehidupan sosial mereka, melatih disiplin dan sportifitas. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait