KUNINGAN-Mendung yang menggelayuti langit Kuningan akhir-akhir ini membuat was-was para para petani keramba jaring apung (KJA) di Waduk Darma. Pasalnya, kondisi perairan yang dingin akibat kurang mendapat sinar matahari sangat berisiko menyebabkan upwelling atau arus balik yang berdampak pada kematian massal ikan penghuni keramba. \"Peralihan musim seperti sekarang sangat rawan terhadap kelangsungan populasi ikan keramba. Terutama saat terjadi mendung seperti sekarang, menyebabkan perairan waduk Darma yang sebelumnya hangat karena kemarau tiba-tiba menjadi dingin. Ini berdampak arus balik air yang ada di bawah naik ke atas membawa kotoran dan meracuni ikan keramba,\" ungkap Acep Setiawan salah seorang petani keramba Waduk Darma kepada Radar Kuningan. Acep menambahkan, beruntung mendung yang terjadi dalam kurun waktu tiga hari terakhir ini tidak berdampak kematian massal ikan keramba Waduk Darma. Namun dia mengkhawatirkan jika kondisi mendung ini berlangsung lama dan matahari sama sekali tak menyinari perairan waduk Darma, maka ketakutan para petani tersebut bisa benar-benar terjadi. \"Para petani keramba selalu was-was kalau sudah musim seperti ini. Sekarang saja ada beberapa keramba yang mengalami kematian, namun jumlahnya tidak terlalu besar,\" katanya. Selain karena mendung, kematian massal ikan keramba Waduk Darma juga bisa disebabkan faktor angin kencang dan lainnya. Termasuk saat terjadi penutupan pintu air waduk Darma untuk irigasi beberapa bulan lalu, kata Acep, menyebabkan kematian ikan keramba hingga mencapai puluhan ton. \"Musibah kematian massal ikan keramba ini tak bisa diprediksi, dan bisa terjadi kapan saja sekalipun saat cuaca sedang bagus. Termasuk saat terjadi angin bertiup agak kencang pun bisa menyebabkan kematian massal. Karena angin bisa membuat perairan Waduk Darma menjadi berombak, sehingga air dalam pun ikun bergerak mengangkat kotoran yang meracuni ikan,\" ungkap Acep. Meskipun para petani dirundung rasa was-was karena ancaman up welling, kata Acep, namun mereka tidak serta merta melakukan panen dini atau melelang ikan-ikannya. Karena, sekalipun ikan tersebut dilakukan panen dini tetapi belum tentu ada pasar yang mau menampungnya apalagi melihat ikan dalam jumlah sangat banyak. \"Akhirnya petani hanya bisa pasrah dan melakukan upaya antisipasi secara tradisional agar ikan-ikannya tidak mengalami kematian massal. Biasanya kami mengurangi asupan makan agar perut ikan tidak terlalu penuh, kemudian sering melakukan kontrol keramba terutama saat malam hari,\" ujar Acep. Diakui Acep, salah satu penyebab keracunan ikan ini akibat sudah terlalu menumpuknya limbah pakan ikan di dasar perairan Waduk Darma. Sehingga, Acep pun berharap bantuan pemerintah untuk mengatasinya dengan melakukan pengerukan lumpur di dasar waduk agar perairan waduk darma kembali bersih. \"Kalau perairan Waduk Darma ini bisa bersih lagi, Insya Allah kejadian kematian massal ikan keramba pun bisa berkurang. Dampaknya pun produksi ikan dari Waduk Darma praktis akan melimpah dan bisa memenuhi kebutuhan ikan tidak hanya di Kuningan namun juga daerah lain,\" harap Acep. (fik)
Peralihan Musim, Petani Keramba Waduk Darma Waswas Upwelling
Jumat 06-12-2019,13:00 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :