Lagi, Proyek Pembangunan Terminal Terpadu Paniis Disoal

Senin 13-01-2020,14:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN-Warga Desa Paniis, Kecamatan Pasawahan, kembali mempersoalkan proyek pembangunan Terminal Wisata Terpadu di Blok Silumping yang kini sudah mencapai 80 persen. Mereka mempertanyakan penggantian lahan pertanian milik desa yang dipakai untuk proyek tersebut yang hingga kini tidak jelas penyelesaiannya. Atas persoalan tersebut, warga pun berencana mengadukannya ke Komisi 3 DPRD Kabupaten Kuningan. \"Sejak awal rencana pembangunan Terminal Terpadu di lahan tidur di Blok Bubulak, kami sudah setuju. Kemudian pindah ke Blok Silumping, sempat kami tolak karena pertimbangan lahan tersebut merupakan tanah produktif, namun kami akhirnya setuju dengan syarat tukar guling. Namun ternyata sampai sekarang permintaan kami tidak ada kejelasannya,\" ungkap Saap, salah satu perwakilan warga Paniis kepada Radar Kuningan. Saap mengatakan, sejumlah persyaratan yang diajukan warga telah disepakati dalam musyawarah bersama Bupati Kuningan Acep Purnama beberapa waktu lalu. Di antaranya tukar guling lahan yang digunakan dan kontribusi Rp100 juta per tahun untuk kas desa. \"Total lahan yang dipakai untuk proyek Terminal Terpadu mencapai 2,7 hektare. Itu adalah lahan produktif milik desa yang dikelola oleh warga yang bisa panen hingga tiga kali setahun. Salah satu permintaan kami adalah pemerintah mengganti tanah tersebut dengan yang kondisinya sama,\" ujar Saap didampingi Lian Liandi warga Desa Paniis yang lain. Namun hingga proyek tersebut dibangun hampir rampung, ternyata belum ada tanda-tanda penggantian lahan akan terealisasi. Atas kondisi tersebut, warga pun berencana melakukan audiensi dengan DPRD Kabupaten Kuningan pada Senin (13/1) ini. \"Rencananya kami yang akan mendatangi kantor DPRD Kuningan pada hari Senin untuk audiensi, namun ternyata dibatalkan. Nanti dari Komisi 3 dan Dishub yang akan datang ke Paniis untuk membahas masalah ini,\" ujar Saap yang berharap ada solusi dari pertemuan nanti. Seperti pernah diberitakan, Pemerintah Kabupaten Kuningan saat ini tengah membangun Terminal Wisata Terpadu senilai Rp7 miliar hasil bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Keberadaan terminal tersebut ditargetkan bisa menjadi salah satu daya ungkit kemajuan pariwisata di wilayah Utara Kuningan menyusul beroperasinya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka. Keberadaan Terminal Wisata Terpadu ini diharapkan bisa menjadi sarana pendukung kemajuan pariwisata seperti Desa Wisata Cibuntu, Paniis, Bukit Seribu Bintang dan Kebun Raya Kuningan. Terminal tersebut akan menjadi tempat transit bus-bus wisata maupun komersil lain seperti AKAP dan AKDP dari Bandung dan BIJB Kertajati serta kota besar lainnya. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait