Bentuk Crisis Center, Puskesmas Siapkan Satu Ruang Isolasi Sementara

Kamis 05-03-2020,15:05 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN - Pemerintah Kabupaten Kuningan mengambil langkah sigap dalam menyikapi isu wabah corona dengan menggelar Rakor Kesiapsiagaan Kewaspadaan Pencegahan dan Penanganan Nobel Corona Virus (Covid-19) bersama seluruh pejabat Forkopimda dan instansi terkait di Gedung Purbawisesa Setda Kabupaten Kuningan, Rabu (4/3). Hadir dalam rakor tersebut Plt Kepala Dinkes Kuningan dr Susi Lusiyanti, Ketua DPRD Nuzulrachdy, Komisi 4 Tresnadi, Kapolres AKBP Lukman Syafri Dandel Malik, Dandim 0615 Letkol Czi Karter Joy Lumi dan Kepala Kejaksaan Negeri Kuningan L Tedjo Sunarno SH MH. Sementara di kursi audiens dihadiri para kepala SKPD se-Kabupaten Kuningan, Asisten Daerah Lingkup Setda, para Direktur Rumah Sakit, para Kapolsek dan Danramil, Camat, kepala UPTD Puskesmas, para ketua pimpinan organisasi profesi seperti IDI dan IBI serta para pengelola klinik kesehatan dan pengelola apotek/toko obat. Diawali paparan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan dr Susi Lusiyanti memastikan hingga saat ini Kabupaten Kuningan masih zero corona. Namun demikian, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk pencegahan dan antisipisinya. \"Seperti yang telah dilakukan di Provinsi Jabar, kita juga secepatnya membentuk crisis center yang akan diketuai langsung oleh Pak Bupati. Posko crisis center akan dipusatkan di kantor Dinas Kesehatan, dan jika ditemukan ada kasus dugaan corona karena keterbatasan sarana yang dimilik rumah sakit daerah, maka kita akan rujuk ke RSUD Gunung Jati dan RS Sidawangi Cirebon yang sudah memiliki ruang isolasi bertekanan negatif,\" ungkap Susi. Kapolres Kuningan AKBP Lukman Syafri Dandel Malik meminta masyarakat tak mudah termakan berita bohong atau hoax mengenai virus corona atau covid-19. Kapolres mengingatkan masyarakat agar tak mudah panik dan tetap patuh akan peraturan yang disampaikan oleh pemerintah, menyusul pengumuman dua orang yang positif terpapar virus corona. \"Pihak Polres Kuningan akan men-take down berita-berita hoax tersebut, dan akan telusuri. Pelakunya penyebar berita bohong kita kenakan undang-undang ITE dan akan ditindak tegas. Terkait dengan harga masker melonjak tajam, kepolisian akan melakukan koordinasi dengan beberapa instansi terkait dan melakukan penyelidikan bagi para pelaku usaha yang melakukan penimbunan akan kami tindak tegas dan akan dipidanakan. Jadi jangan menari di atas penderitaan orang lain,\" jelasnya. Sementara itu, Dandim 0615 Kuningan Letkol Czi Karter Joyi Lumi mengatakan, siap mengerahkan seluruh personelnya untuk memberikan edukasi masyarakat terkait corona sebagai langkah antisipatif. Bisa melalui Babinsa berkolaborasi dengan Bhabinkamtibmas yang sudah diedukasi dan terjun langsung ke masyarakat. \"Langkah-langkah antisipatif adalah langkah yang sangat kita perlukan, untuk mengatasi secondary hazard dampak dari masalah covid19 ini. Hal ini harus kita sinergiskan, kita samakan persepsi jangan menganggap ini tugasnya Dinas Kesehatan saja tetapi ini sudah tugas kita bersama,\" ujar Karter. Kemudian Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH dalam rakor menuturkan, sekarang sudah diumumkan 60 negara sudah terindikasi terjangkit covid19 ini. Dengan digelarnya rakor bersama seluruh pemangku kebijakan di Kabupaten Kuningan ini, dalam rangka mengantisipasi apabila kejadian itu terjadi di Kuningan. \"Alhamdulillah sampai saat ini Kuningan belum ada yang terindikasi suspect corona dan mudah-mudahan tidak ada. Selain kita lakukan antisipasi, pencegahan dan penanganannya, kita juga perlu melakukan antisipasi terhadap dampak-dampak lain dari isu virus corona ini seperti dari sektor ekonomi dan sosial,\" ungkap Bupati Acep. Oleh karena itu, bupati mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Kuningan untuk tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi isu virus corona ini. Acep memastikan, Pemerintah Kabupaten Kuningan telah melakukan langkah-langkah antisipatif mulai dari menyiapkan tenaga-tenaga medis, sarana dan prasarana yang dibutuhkan apabila ditemukan kasus suspect corona di Kuningan. \"Kita sudah mengetahui alur yang harus ditempuh apabila terjadi sebagai langkah percepatan penanganan. Setelah ditemukan dugaan kasus corona, kita langsung lakukan evakuasi dan rujuk ke rumah sakit yang ditunjuk pemerintah yaitu RS Gunung Jati dan RS Sidawangi Cirebon,\" papar Acep. Selain itu, lanjut Acep, sebagai langkah antisipasi juga pihaknya telah menginstruksikan seluruh rumah sakit dan puskesmas yang ada di Kabupaten Kuningan untuk menyediakan satu atau dua ruangan khusus sebagai ruang isolasi sementara. Sehingga apabila ditemukan kasus dugaan corona, tindakan darurat bisa dilakukan di ruangan tersebut. Dari sisi ekonomi, Acep mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyikapi isu corona ini secara berlebihan hingga melakukan aksi borong yang berdampak kelangkaan. Acep menjamin, kebutuhan pangan yang tersedia di pasar tradisional dan modern yang ada di Kabupaten Kuningan saat ini masih aman hingga enam bulan ke depan. \"Saya juga mengajak kepada para alim ulama, kiai, tokoh agama, tokoh masyarakat para guru agar bisa menginformasikan tentang corona ini kepada masyarakat supaya tenang. Jangan sampai terjadi kepanikan yang berdampak kerugian masyarakat banyak, dan yang terpenting mau mengubah diri untuk berperilaku hidup sehat agar terhindar dari penyakit corona,\" ujar Acep. Selain itu, kata Acep, salah satu cara menghindari penularan virus corona adalah dengan menghindari kegiatan yang menyebabkan kerumunan massa seperti pertunjukan musik atau konser. Terkait keberadaan masker yang semakin langka, menurut Acep, jika memang mendesak bisa diatasi dengan membuat masker sendiri dari kain atau menggunakan tisu. \"Kuncinya kita tetap waspada dan menjalankan pola hidup bersih dan sehat. Hindari perjalanan ke luar negeri yang terindikasi corona dan tetap mendekatkan diri kepada Allah SWT,\" pesan bupati. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait