Satu Desa, Satu Kuintal Beras

Kamis 14-05-2020,13:09 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN - Beban pemerintah desa (pemdes) selama masa pandemi Covid-19, sedikit berkurang. Hal ini tidak terlepas dari didistribusikannya bantuan beras dari Disperindagkop Jawa Barat untuk seluruh desa di Jawa Barat. Salah satunya yakni Kabupaten Kuningan. dalam program ini, seluruh desa dan kelurahan yang ada di Kota Kuda mendapatkan jatah beras sebanyak 1 kuintal. Bantuan beras dari pemerintah provinsi ini diolah di dapur umum yang didirikan oleh pemdes. Pihak desa wajib membuat dapur umum untuk memasak beras tersebut yang nantinya didistribusikan kepada posko Covid-19 yang ada di desa dan juga warga yang membutuhkan. Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Kuningan, Ir Bunbun Budhiyasa MSi membenarkan perihal bantuan beras untuk seluruh desa di Kabupaten Kuningan. Program ini bukan berasal dari pemerintah daerah melainkan dari provinsi. “Bantuannya dari Disperindakop Jawa Barat. Kami hanya bertugas memastikan bantuan beras ini sampai ke desa-desa. Teknis pendistribusiannya dilakukan oleh Bulog yang sebelumnya melakukan MoU dengan Disperindagkop Provinsi Jawa Barat,” terang Bunbun kepada Radar, kemarin malam (13/6). Bunbun menerangkan, setiap desa dan kelurahan mendapatkan bantuan beras yang dialokasikan untuk dapur umum masing-masing sebanyak 1 kuintal. Beras bantuan ini tidak diperbolehkan langsung dibagikan melainkan harus dimasak untuk kepentingan petugas yang berjaga di posko Covid-19. “Kan setiap desa mendirikan posko Covid-19. Nah, melalui dapur umum yang dibangun pemerintah desa, maka beras tersebut dimasak kemudian dibagikan ke petugas posko. Kemudian, masyarakat yang dianggap layak menerima juga dibolehkan namun dalam bentuk nasi, bukan berasnya. Program ini hanya berlangsung satu kali alias tidak setiap bulan,” ujarnya diamini Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat desa (DPMD) Drs H Dudi Pahrudin MSi. Sesuai dengan MoU, kata dia, pihak Bulog hanya mendistribusikan beras tersebut ke beberapa titik yang sudah ditentukan. Artinya, beras tersebut tidak langsung dikirim ke desa-desa. “Bulog tidak langsung mengirim ke desa-desa, hanya ke titik yang sudah ditentukan oleh kami. Nantinya pihak pemdes yang mengambil sendiri beras tersebut ke lokasi. Jadi, ada kecamatan yang akhirnya ada dua titik pendistribusian lantaran lokasinya cukup jauh. Dan kami sudah melakukan koordinasi dengan kecamatan,” papar Bunbun. Selain program bantuan beras satu kuintal untuk dapur umum, kata dia, Disperindagkop Provinsi Jabar juga memiliki dua program lainnya untuk masyarakat. Yakni bantuan sosial sembako dan gerakan nasi bungkus atau Gasibu. Untuk Gasibu, Disperindagkop bekerjasama dengan TP PKK Kabupaten Kuningan. “Untuk bansos sembako sudah disebarkan kepada masyarakat. Kemudian gerakan nasi bungkus, kami bekerjasama dengan TP PKK dan ini sudah berlangsung. Tadi sore (kemarin, red), pembagian nasi bungkus lengkap dengan lauk pauknya dilakukan di Kecamatan Garawangi sebanyak 300 bungkus. Khusus program Gasibu ini dilangsungkan sebanyak lima kali,” pungkas Bunbun. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait